REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Juni 2025. Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pada 2024, perusahaan mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang kuat.
Kinerja ini melampaui target produksi minyak dan gas, penjualan ketenagalistrikan, efisiensi biaya, pemanfaatan modal, dan pengurangan utang. "Kepercayaan dan dukungan Pemegang Saham memperkuat komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan," kata Hilmi, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (3/6/2025).
Pada RUPST, Pemegang saham menyetujui total pembagian dividen sebesar 63.294.037 dolar Amerika Serikat (AS) untuk tahun buku 2024. Total dividen tersebut termasuk dividen interim sebesar 25.338.499 dolar AS (IDR 15,75 per saham) yang telah dibagikan kepada Pemegang Saham pada 1 November 2024 dan dividen final sebesar IDR 25 per saham (setara dengan kurang lebih 37.955.538 dolar AS) yang akan dibagikan pada 4 Juli 2025.
Pemegang saham juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2024, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, serta penunjukan auditor keuangan untuk tahun buku 2025. Terkait aksi di lapangan, Chief Administrative Officer MedcoEnergi Amri Siahaan menyampaikan perusahaan juga terus berinovasi dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Sebagai salah satu perusahaan migas swasta nasional terkemuka di Indonesia juga Asia Tenggara, Medco E&P terus aktif melakukan pengembangan proyek-proyek migas untuk meningkatkan produksi.
Di sisi lain, MedcoEnergi melalui salah satu anak usahanya, PT Medco Power Indonesia (Medco Power) juga memperluas fokusnya melalui pengembangan pembangkit listrik energi bersih dan terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi. Perusahaan turut mengedepankan pengurangan emisi GRK melalui efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan dalam kegiatan operasi, serta melakukan studi Carbon Capture and Storage (CCS). Amri menekankan pentingnya efisiensi operasional dan pengembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
"Kami terus mengupayakan peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi tepat guna dan mendukung transisi energi dengan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi, serta menjajaki teknologi rendah karbon seperti CCS, guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Chief Financial Officer Medco Power Myrta Utami menambahkan, Medco Power fokus meningkatkan akses energi ramah lingkungan yang stabil, sebagai bagian dari solusi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Peluang pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih sangat besar. Medco Power berkontribusi dengan menyediakan energi rendah karbon melalui berbagai proyek pengembangan baru, seperti tahap pertama Panas Bumi Ijen (35 MW), PLTS Bali Timur (25 MWp), dan konservasi energi di PLTGU ELB Batam menjadi combined cycle power plant (CCPP) dengan tambahan kapasitas 39 MW.