Selasa 03 Jun 2025 17:02 WIB

PPSDM dan Aquatera Kerja Sama Bidang Energi Terbarukan

Kerja sama kedua pihak termasuk pelatihan dan sertifikasi kompetensi transisi energi.

PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM meneken kerja sama dengan Aquatera Ltd.
Foto: Republika.co.id
PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM meneken kerja sama dengan Aquatera Ltd.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meneken nota kesepakatan dengan Aquatera Ltd., di ajang Human Capital Summit 2025, Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025). Aquatera adalah perusahaan asal Skotlandia, yang bergerak di bidang perencanaan strategis dan energi terbarukan.

Nota kesepakatan ditandatangani oleh Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM, A Susetyo Edi Prabowo dan Direktur Aquatera Ltd., Leuserina Garniati. Kerja sama tersebut mencakup sejumlah inisiatif strategis, termasuk pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang transisi energi berkelanjutan, energi baru dan terbarukan, serta efisiensi energi.

Baca Juga

Selain itu, kedua pihak sepakat meningkatkan kapasitas wilayah pesisir dan kepulauan untuk mendukung ekonomi biru dan pendidikan vokasi, penguatan pusat pengetahuan dan teknologi, penyediaan tenaga ahli serta pengembangan kurikulum berbasis pengalaman (experiential learning) berbasis lokasi, serta dukungan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di sektor energi. Sebenarnya, PPSDM KEBTKE dan Aquatera sudah bekerja sama di bidang bisnis transisi energi sejak 2024.

"Program ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kapasitas organisasi PLN dalam transisi energi, SDM PLN yang lebih tanggap dan inklusif, penerapan standar internasional di PLN, juga peningkatan keterwakilan perempuan dan kelompok yang rentan dalam proses transisi energi," kata Leuserina Garniati saat diwawancarai awak media di lokasi.

Leuserina menjelaskan, inisiatif tersebut didanai oleh Southeast Asia Energy Transition Partnership (ETP), sebuah program dari United Nations Office for Project Services (UNOPS). Hal itu menjadi bagian dari proyek “Energy Transition Business and Change Management Centre of Excellence (ET CoE).

Program ET CoE terbagi menjadi dua program peningkatan kapasitas. Program 1 (Manajemen Perubahan dan Pengembangan Bisnis Pusat Keunggulan) memiliki target peserta sebanyak 124 orang yang terdiri dari staf struktural PLN dari level BOD-2 hingga manajer.

Adapun modul materi mencakup, transisi energi global, keberlanjutan lingkungan dan perubahan iklim, opsi operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), hingga infrastruktur jaringan listrik, kebijakan, regulasi, dan pembiayaan untuk energi berkelanjutan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement