Ahad 15 Apr 2018 05:21 WIB

Kuwait Airways Terbang Lagi ke Beirut

Penerbangan sebelumnya ditangguhkan karena adanya serangan udara ke Suriah.

Pramugari Kuwait Airways
Foto: pinterest
Pramugari Kuwait Airways

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perusahaan penerbangan Timur Tengah Kuwait Airways, Sabtu (14/4), mengatakan akan menghidupkan kembali semua penerbangan ke Beirut terhitung mulai Ahad. Penerbangan dengan tujuan kota itu akan dilanjutkan setelah ditangguhkan tiga hari karena ada peringatan tidak melakukan penerbangan di dekat wilayah udara Lebanon.

Dalam pernyataan dimuat kantor berita negara KUNA itu, perusahaan tersebut mengatakan alasan yang menyebabkan penangguhan itu sudah dicabut. Pihak berwenang Siprus pada Kamis mengeluarkan peringatan, kata Kuwait Airways, setelah ada pengumuman dua hari sebelumnya dari badan pengendali lalu lintas udara Eropa.

Badan tersebut meminta agar pesawat-pesawat yang terbang di atas Laut Tengah bagian timur berhati-hati karena serangan udara ke Suriah. Pada Jumat, kantor berita Cina Xinhua melaporkan Kuwait Airways Corporation (KAC) pada Kamis mengumumkan telah menangguhkan seluruh penerbangannya ke Beirut, Lebanon, di tengah ancaman yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk menyerang Suriah.

Maskapai penerbangan nasional Kuwait itu mengatakan di Twitter, telah mengambil keputusan untuk menghentikan semua penerbangan menuju Lebanon mulai Kamis, berdasarkan peringatan serius soal keamanan. Langkah itu ditempuh untuk melindungi keselamatan para calon penumpang.

Keputusan penangguhan penerbangan ke Lebanon diambil KAC berdasarkan peringatan keamanan dari pemerintah Siprus, menurut laporan kantor berita Kuwait itu. KAC tidak menyebutkan berapa lama penangguhan akan berlangsung dan hanya mengatakan bahwa penerbangan-penerbangan tersebut akan dihentikan sampai ada pemberitahuan selanjutnya.

Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA) telah mengeluarkan peringatan serupa pada Rabu. EASA memperingatkan para pilot soal risiko melakukan penerbangan, terutama di wilayah penerbangan Laut Tengah bagian timur dan Nikosia.

Nikosia adalah kota terbesar dan ibu kota negara Siprus. Peringatan soal penerbangan sipil di kawasan tersebut bermunculan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu mengancam meluncurkan serangan peluru kendali ke Suriah terkait dugaan serangan kimia oleh pasukan pemerintah Suriah di distrik Douma di timur ibu kota Suriah, Damaskus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement