REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Panasonic Gobel Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 8-10 persen di tahun 2018. Target ini cukup ambisius mengingat penjualan Panasonic pada 2017 stagnan.
"Kami canangkan 8-10 persen, kalau pemerintah optimis PDB bisa tumbuh di atas lima persen," ujar Direktur Penjualan PT. Panasonic Gobel Indonesia Achmad Razaki, dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Rabu (11/4).
Ia mengakui, industri elektronik mengalami kelesuan pada tahun lalu. Terjadi penurunan penjualan produk elektronik sebesar 13 persen secara nasional sepanjang 2017. Namun begitu, Razaki mengatakan, Panasonic berhasil menjaga kinerja penjualan sehingga tidak mengalami penurunan. Pada 2018, Panasonic memprediksi industri elektronik di Tanah Air akan kembali bergairah karena didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik.
"Kami yakin dengan produk dan kualitas Panasonic, serta inovasi yang terus kami lakukan, ditambah proyeksi makro ekonomi, itu semua akan menunjang bisnis," ujar Razaki.
Selain itu, ia meyakini, momentum Asian Games di Indonesia juga akan menjadi pendorong pertumbuhan industri elektronik di Tanah Air. Apalagi, Panasonic telah memasok teknologi surya panel, penyejuk udara, serta lampu LED untuk Stadion Gelora Bung Karno serta Stadion Jakabaring Palembang yang akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Razaki memprediksi, adanya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Indonesia juga bakal mendorong penjualan produk elektronik. "Pilkada, uang beredar akan banyak. Itu jadi stimulasi."
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT. Panasonic Gobel Indonesia Seigo Saifu mengatakan, Indonesia adalah pasar yang strategis bagi Panasonic. Untuk memperkuat posisinya di Indonesia, Panasonic akan menjalankan strategi pemasaran baru demi mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan. Tahun ini, Saifu menyebut, pihaknya akan fokus pada digital marketing.