REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Panasonic Holdings mengatakan pada akhir pekan kemarin bahwa mereka akan memangkas 10.000 staf. Perseroan menargetkan membukukan biaya restrukturisasi sebesar 130 miliar yen (896,06 juta dolar AS) tahun bisnis ini sebagai bagian dari perombakan perusahaan.
Sebuah pernyataan menyebutkan pabrikan elektronik tersebut akan melakukan pemangkasan staf terutama pada tahun ini. Setengahnya direncanakan untuk pekerja di Jepang dan setengah lainnya untuk luar negeri.
Pemangkasan tersebut akan dilakukan melalui konsolidasi penjualan dan operasi tidak langsung serta lokasi, penghentian bisnis, dan karyawan di Jepang yang mengambil pensiun dini, katanya.
Panasonic memiliki sekitar 228.000 staf di seluruh dunia, menurut situs webnya. Restrukturisasi perusahaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas grup dan berupaya mencapai laba atas ekuitas - ukuran profitabilitas - sebesar 10 persen pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2029.
Panasonic juga mengatakan akan menargetkan laba operasi grup yang disesuaikan setidaknya 600 miliar yen pada tahun fiskal hingga 31 Maret 2027, sebagian karena perombakan bisnis elektronik konsumennya, penghentian bisnis yang merugi, dan perampingan investasi TI.
Perusahaan tersebut mengatakan akan meninjau efisiensi operasional perusahaan grupnya, khususnya di divisi penjualan dan back-office, dalam pembaruan perombakan yang diumumkan pada bulan Februari.
Hampir setengah dari biaya restrukturisasi akan dibukukan dalam bisnis Gaya Hidupnya, yang meliputi elektronik rumah tangga dan sistem pemanas dan ventilasi, dan 40 persen lainnya dalam bisnis lainnya, termasuk perusahaan induknya.
Perusahaan tersebut tidak berharap untuk membukukan biaya restrukturisasi apa pun dalam bisnis energinya. Panasonic juga memperkirakan kenaikan laba operasi sebesar 39 persen pada bisnis energi pembuatan baterai kendaraan listriknya tahun fiskal ini hingga 31 Maret 2026, sehingga laba operasinya naik menjadi 167 miliar yen karena penjualan baterai dan sistem penyimpanan energi yang diharapkan lebih tinggi.
Bisnis energi, yang membuat baterai untuk Tesla dan produsen mobil lainnya, menghasilkan laba sebesar 120,2 miliar yen pada tahun yang berakhir pada bulan Maret. Ini tidak mencapai perkiraan laba bersihnya sebesar 124 miliar yen.