REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (9/4) bergerak menguat sebesar 16 poin. Rupiah menguat menjadi Rp13.762 dibanding posisi sebelumnya Rp13.778 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS seiring dengan penjagaan Bank Indonesia. "Cadangan devisa Indonesia bulan Maret yang turun menunjukkan Bank Indonesia berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya," katanya di Jakarta, Senin (9/4).
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 tercatat 126,00 miliar dolar AS, masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2018 sebesar 128,06 miliar dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan dolar AS juga relatif mendatar terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Dolar AS diperkirakan masih akan bergerak di rentang terbatas seiring masih tingginya ketidakpastian akan kemungkinan perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
"Investor masih menunggu respons Tiongkok terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor barang Tiongkok," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, dolar AS masih dibayangi sentimen mengenai aksi saling balas ancaman kenaikan tarif impor antara Amerika Serikat-Ciba. "Saling membalas pengenaan tarif impor mengindikasikan situasi belum kondusif," katanya.