REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (6/4) sore, bergerak melemah tipis sebesar enam poin menjadi Rp13.773 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.767 per dolar AS.
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga di Jakarta, Jumat (6/4) mengatakan, masih cukup tingginya minat pelaku pasar terhadap dolar AS membuat nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
"Dolar AS juga cenderung masih menguat terhadap sejumlah mata uang, di antaranya baht Thailand, peso Filipina, dan dolar Taiwan. Ini menyiratkan bahwa minat terhadap dolar AS masih baik," kata Lukman Otunuga.
Ia menambahkan, meski terdapat sentimen perang dagang, volatilitas di pasar valas tetap relatif stabil. Ia meyakini kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini, yakni Amerika Serikat dan Tiongkok akan menemui titik tengah terhadap kebijakan perdagangan.
"Tampaknya harga valas telah cukup merefleksikan situasi pada saat ini," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, investor saat ini sedang menanti serangkaian data ekonomi dari Amerika Serikat, terutama NFP (Non-Farm Payrolls). "Data NFP akan memberikan outlook pertumbuhan ekonomi AS, ekspektasi yang positif menopang dolar AS," kata Ariston.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (6/4) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.771 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.767 per dolar AS.