REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pendiri Toys R Us, Charles P Lazarus, tutup usia pada Kamis (22/3) dalam usia 94 tahun. Setelah beberapa dekade menjalankan bisnisnya, Lazarus harus menyaksikan perusahaannya pailit menjelang akhir hidupnya.
Pihak keluarga menyampaikan, Lazarus wafat akibat gagal napas di Mount Sinai Hospital, New York. Toys R Us hanya mengonfirmasi kabar wafatnya Lazarus tanpa menginformasikan detilnya, demikian dilansir New York Times, Kamis (22/3).
Wafatnya Lazarus terjadi sepekan setelah Toys R Us mengumumkan akan melikuidasi jaringan toko mereka di AS. Terlilit utang dan tidak mampu menarik investor baru, jaringan Toys R Us tak lagi mampu bertahan dengan toko-toko daring yang lebih progresif seperti Amazon dan Walmart. Pada September lalu, Toys R Us dinyatakan pailit.
Beberapa bulan sejak itu, para eksekutif Toys R Us tidak berhasil meyakinkan para kreditor soal rencana mereka memperbaiki bisnis Toys R Us, ditambah lagi data penjualan Toys R Us sepanjang masa liburan yang kian redup. Bahkan, 30 ribu orang akan kehilangan pekerjaan mereka di perusahaan yang dikenal sebagai ritel mainan anak-anak itu.
Lazarus mendirikan Toys R Us 70 lalu di Washington, D.C. Perusahaan ini sempat berhasil menjadi ritel mainan global dengan jaringan toko yang menjulur hingga Inggris dan Asia. Lazarus mengarahkan Toys R Us selama puluhan tahun termasuk di saat sulit sampai memasuki masa pailit.
Kegagalan Toys R Us dideteksi terjadi saat Lazarus tak lagi punya alasan kuat mainan apa lagi yang anak-anak mau. ''Saat memasuki pasar mainan anak, kita harus punya imajinasi dan berpikir seperti anak-anak,'' kata Lazarus dalam sebuah film dokumenter pada 2016 silam.
Toko pertama yang Lazarusbuka pada 1948, Childrens Bargain Town, semula adalah toko perabot. Namun beberapa tahun kemudian, toko itu juga mulai menjual mainan hingga saat terakhirnya.