REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- CEO MGA Entertainment Inc, Isaac Larian, berencana membeli sebagian aset milik Toys R Us melalui investasi kelompok dan urun dana. Larian mengaku juga ikut menaruh uangnya di sana dan jika berhasil akan ada lebih dari 200 toko Toys R Us yang bisa diselamatkan.
Menurut Larian, ada banyak nilai di balik nama Toys R Us, begitu pula dengan aset yang Toys R Us miliki. "Jika Toys R Us hilang, saya pikir bisnis mainan secara keseluruhan akan terpengaruh, tahun ini dan ke depan," ungkap Larian dalam wawancara Bloomberg Television, Jumat (23/3).
Aksi Larian akan membantu perusahaan ritel mainan itu bertahan melalui proses likuidasi termasuk atas tawaran sekelompok investor yang mengincar aset Toys R Us di Kanada pekan lalu. Larian dan beberapa investor lain juga menggelar kampanye GoFundMe untuk mengajak banyak orang ikut membeli aset milik Toys R Us. Larian mengaku menargetkan dana terkumpul sebesar satu miliar dolar AS (Rp 14 triliun) pada Memorial Day mendatang.
Pailit dan likuidasi Toys R Us disebut-sebut karena perusahaan pembuat mainan anak-anak ini kehilangan kanal distribusi penting yang membuat mereka kesulitan menjajal produk-produk baru mereka di pasar. Nilai saham Mattel Inc sudah turun sekitar 47 persen dalam 12 bulan terakhir. Pun harga saham Hasbro Inc yang melorot lebih dari 14 persen selama periode yang sama.
Selain MGA, Amazon.com Inc juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk membeli beberapa aset Toys R Us untuk memperluas bisnis ritel mereka dan menambah variasi produk yang mereka jual di kanal niaga daring. Toys R Us ditetapkan pailit pada September 2017 lalu dan berusaha mencari investor untuk membeli aset mereka. Toys R Us memiliki utang aktif sebesar lima miliar dolar AS (Rp 69 triliun) sehingga membuat kondisi Toys R Us lebih rumit untuk diselamatkan.