REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Toys R Us akan menutup sisa 75 toko mereka di Inggris dalam enam pekan ke depan. Penasihat perusahaan Toys R Us AS menyatakan Toys R Us harus melakukan itu karena mereka tidak menemukan investor untuk membeli semua jaringan tokonya di sana. Akibatnya, rencana ini akan membuat sekitar 3.000 orang kehilangan pekerjaan.

Sementara induk perusahaan Toys R Us di AS juga tengah kesulitan menghadapi pasar AS. Mereka bahkan tengah bersiap untuk melakukan likuidasi enam bulan setelah dinyatakan pailit, demikian dilansir Reuters, Rabu (14/3).

Menurut penasihat perusahaan Toys R Us dari Moorfields, Simon Thomas, proses penjualan aset bisnis Toys R Us diharapkan bisa menarik pembeli. "Sayangnya, sampai sejauh ini belum ada pihak yang menyampaikan ketertarikannya sementara batas waktu yang diberikan makin dekat," kata Thomas.

75 toko Toys R Us di Inggris akan ditutup dalam enam pekan ke depan menyusul 25 toko yang sudah lebih dulu tutup. Meski begitu, Toys R Us masih terbuka bila ada pembeli yang mau membeli bisnis mereka.

Sebuah sumber yang dikutip CNBC menyampaikan, jaringan toko Toys R Us tengah membuat proposal yang diharapkan dapat membuat sekitar 200 toko mereka beroperasi meski proses likuiditas berlangsung. Mereka akan menjual jaringan toko mereka di Kanada dimana pernjualan di sana masih relatif baik ketimbang di AS.

Jaringan Toys R Us memiliki 800 toko yang beroperasi di AS dan 180 toko di antaranya sudah tutup. Sementara di Inggris, penjualan Toys R Us sangat lesu akibat meningkatnya jual beli daring dan ketidakpastian nilai tukar pasca Brexit. Upaya penjualan usaha milik Toys R Us di Inggris juga masih dilakukan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika