Jumat 23 Mar 2018 11:45 WIB

Panin Dubai Syariah Lebih Hati-Hati di 2018

Panin Dubai Syariah ingin penyaluran pembiayaan di 2018 fokus ke segmen ritel.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Karyawati menghitung uang di banking hall Bank Panin Dubai Syariah, Jakarta, Senin (19/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung uang di banking hall Bank Panin Dubai Syariah, Jakarta, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) ingin lebih berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan di 2018 dengan fokus ke segmen ritel. Head of Financial Strategic Planning Bank Panin Dubai Syariah, Popo Fauzan mengatakan, pada 2018 ini, Bank Panin Dubai Syariah ingin lebih berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan, melakukan konsolidasi, penguatan struktur sehingga bisa membangun kapasitas bisnis yang lebih baik.

Di 2018, Bank Panin Dubai Syariah juga ingin menyeimbangkan segmen pembiayaan setelah sempat menjajal segmen korporasi. Bank Panin Dubai Syariah ingin tetap masuk ke segmen ritel baik liabilitas maupun pembiayaan. Fokus ke segmen ritel ini sesuai dengan fokus DIB.

"Kami ingin ritel turn around jadi di atas 40 persen. Bahkan kami ingin kontribusi ritel sampai 60 persen dari total semua segmen," ungkap Popo usai RUPSLB di Kantor Bank Panin, Kamis (22/3).

Soal pencapaian kuartal pertama 2018 yang hampir mendekati akhir, Popo mengatakan pihaknya akan menyampaikan nanti setelah publikasi laporan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal empat per 31 Desember 2017, aset Bank Panin Dubai Syariah mencapai Rp 8,629 triliun dari Rp 8,758 triliun pada 2016. DPK sebesar Rp 7,525 triliun dari Rp 6,899 triliun. Pembiayaan sebesar Rp 6,769 triliun dari sebelumnya Rp 6,528 triliun.

FDR secara tahunan menjadi 86,95 persen pada 2017 dari 91,99 persen pada 2016. NPF net menjadi 4,83 persen dari 1,86 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement