REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Alibaba Group Holding Ltd akan kembali berinvestasi sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 27,5 triliun di Lazada Group. Mereka juga akan menempatkan salah salah satu eksekutif seniornya untuk menjalankan bisnis Lazada.
Lucy Peng, yang sudah menjadi direktur di Lazada, akan menjadi CEO Lazada. CEO Lazada sebelumnya, Max Bittner, akan mundur dari posisinya tapi tetap menjadi penasihat senior, demikian dilansir Bloomberg, Senin (19/3).
''Kami sangat yakin untuk bisa menggandakan pangsa pasar di Asia Tenggara. Kami sangat bersemangat dengan peluang yang kami lihat,'' kata Peng.
Selain di Lazada, Peng juga merupakan direktur di perusahaan layanan pembayaran terafiliasi Alibaba, Ant Financial. Alibaba tengah menguatkan pengaruhnya di Asia Tenggara dan bersaing pangsa pasar dengan Amazon.com Inc dan Shopee milik Sea Ltd. Setelah sebelumnya menggelontorkan 2 miliar dolar AS untuk membeli mayoritas saham Lazada, investasi baru Alibaba ini akan digunakan untuk pengembangan teknologi dan perebutan pangsa konsumen.
''Ini merupakan strategi ekspansi luar negeri Alibaba di mana mereka akan menggunakan kanal spesifik untuk mengetes pasar. Mereka akan menjalankan operasionalnya sendiri,'' ungkap analis Pacific Epoch, Steven Zhu.
Asia Tenggara merupakan pasar yang penting dalam ekspansi Alibaba dan kawasan yang juga diperebutkan saingan Alibaba, JD.com Inc. JD CEO Richard Liu menyatakan JD.com akan masuk ke semua negara Asia Tenggara pada akhir 2018 ini.
Alibaba membayar 1 miliar dolar AS (Rp 14 triliun) untuk membeli saham Lazada pada 2016 sebelum kembali mengucurkan 1 miliar dolar As untuk meningkatkan kepemilikannya di perusahaan niaga daring itu menjadi 83 persen. Untuk kucuran 2 miliar kali ini, Alibaba menolak berkomentar.