REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya bersama 15 pengusaha dari Singapura, Malaysia dan Korea bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/3).
Menurut Ngurah, para investor tersebut tertarik untuk melakukan investasi terutama di bidang ekonomi kreatif, lifestyle, teknologi informasi, properti, rumah sakit, hotel, financing u ntuk pengembangan sarana bandara internasional di Kulon Progo.
"Mereka ingin ikut berinvestasi di Yogyakarta karena potensinya sangat besar, kata Ngurah pada wartawan usai bertemu dengan Sultan HB X, di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (15/3).
Ini merupakan kelanjutan dari Regional Investment Forum yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM. Karena itu mereka ingin mendapatkan tanggapan langsung dari Gubernur DIY. "Hal ini merupakan momentum yang sangat bagus dan dalam waktu dekat bisa ditindaklanjuti," harapnya.
Ngurah mengatakan, yang menjadi daya tarik Yogyakarta bagi investor asing adalah talenta dan kreativitas. Ketika ditanya berapa besar investasinya? ia mengatakan belum diketahui karena masih penjajagan. Namun Singapura selama lima tahun terakhir merupakan investor terbesar atau sekitar 30 persen dari total investasi asing.
Khusus untuk Industri pariwisata besarnya investasi Singapura di Indonesia sekitar 0,5 miliar dollar AS. Tercatat nilai investasi Singapura di Indonesia pada 2016 seluruhnya menembus angka 9,2 miliar dollar AS dan tahun berikutnya menjadi 8,4 miliar dollar AS.
Lebih lanjut Dubes Indonesia untuk Singapura ini mengatakan rencana investasi peng usaha dari ketiga negara tersebut terakit rencana pengembangan 10 Bali baru, salah satunya Kawasan Borobudur dan Prambanan.
"Jadi investasinya di bidang perhotelan atau industri
lain yang menunjang pariwisata," jelasnya.