Kamis 15 Mar 2018 12:56 WIB

Komut BRI Akui Kejahatan Perbankan akan Terus Berinovasi

Penjahat itu lebih dahulu, selalu berinovasi. Sebagai sasaran harus lebih siap.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Komisaris Utam BRI, Andrinof Chaniago.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Komisaris Utam BRI, Andrinof Chaniago.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama Bank BRI Andrinof Chaniago menyebut industri perbankan harus selalu siap terhadap sistem pertahanan dan keamanan uang milik nasabah. Sebab, menurut dia, kejahatan atau tindakan kriminal di dunia perbankan seperti kasus pembobolan uang di atm nasabah melalui metode skimming akan selalu ada dan akan terus berinovasi.

"Di mana-mana, penjahat itu lebih dahulu, dia selalu berinovasi, makanya kita sebagai sasaran harus lebih siap juga, kalau teknologi harus lebih mengejar," ujar Andrinof di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).

Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan uang milik nasabah yakni dengan menyiapkan pertahanan teknologi yang lebih canggih untuk menjaga sistem dan jaringannya. Terhadap kasus yang akhir-akhir ini terjadi, Andrinof pun menyebut telah menyerahkannya kepada aparat penegak hukum.

"Di internal cepat membaca atau menyiapkan pertahanan teknologinya. Ini bukan virus, ini bagaimana orang mengacak-acak sistem, jaringannya dibaca, dia bisa menyedot data, bagaimana dia bisa menyedot data, itu yang diamankan. Jadi IT itu pertahanan utama kita," jelasnya.

Lebih lanjut, BRI juga menjamin untuk mengganti uang nasabah yang hilang akibat tindak kejahatan ini. Proses penggantian pun, kata dia, juga tak membutuhkan waktu yang lama setelah BRI menerima pengaduan dari nasabah. Kendati demikian, ia menegaskan, BRI tak akan mengganti kehilangan uang milik nasabah karena kesalahan dari korban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement