Selasa 13 Mar 2018 18:18 WIB

BNI Alokasikan KUR ke Mitra Gopay Rp 1,5 Triliun

Penyaluran KUR tahun lalu kecil karena 40 persen tersalurkan ke sektor produksi.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
(Ki-ka) Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, CEO GO-PAY Aldi Haryopratomo dan Chief Commercial Expansion GO-JEK Catherine Hindra Sutjahyo dalam konferensi pers kerjasama pembiayaan KUR untuk UMKM kuliner di Pasaraya Blok M, Selasa (13/3).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
(Ki-ka) Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, CEO GO-PAY Aldi Haryopratomo dan Chief Commercial Expansion GO-JEK Catherine Hindra Sutjahyo dalam konferensi pers kerjasama pembiayaan KUR untuk UMKM kuliner di Pasaraya Blok M, Selasa (13/3).

REPUBLOIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengalokasikan Rp 1,5 triliun khusus untuk Kredit Udaha Rakyat (KUR) bagi mitra Go food. Diharapkan kerja sama dengan Go-pay  ini bisa meningkatkan penyaluran KUR tahun ini. "Rp 1,5 triliun itu target yang luar biasa, jadi itu kayaknya kecil sekali," ujar Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo saat ditemui di Pasaraya Blok M, Selasa (13/3).

Untuk penyaluran KUR BNI Februari ini telah mencapai Rp 3,4 triliun dari alokasi total Rp 13,5 triliun. Bila dibandingkan dengan seluruh bank penyalur, angka tersebut paling tinggi sampai dengan Februari. "Kita sudah cukup berhasil karena sudah hampir Rp 3,4 triliun artinya 20 persen," ujar dia.

Ada peningkatan cukup tinggi dibandingkan penyaluran KUR BNI tahun lalu yang hanya 82 persen. Sedangkan, penyaluran Februari tahun 2017 lalu sekitar Rp 600 miliar. Peningkatan ini terjadi karena pihaknya cukup agresif setelah disentil Kementerian Koordinator Perekonomian karena menjadi perbankan BUMN dengan penyaluran paling kecil. Pihaknya juga mengenakan sistem agar penyaluran KUR tepat sasaran.

Ia menjelaskan, kecilnya penyaluran KUR tahun lalu karena pemerintah mengharapkan 40 persennya disalurkan ke sektor produksi seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Selama ini diakui Bambang, pihaknya belum fokus menggarap sektor produksi dan akan memulainya tahun ini.

"Jadi pencapaian memang agak kurang tapi jumlah penikmat KUR hampir tumbuh 50 persennya dari 150 persen tahun sebelumnya," kata dia.

Dengan menggandeng Go-Pay diakuinya akan ada kemudahan bagi BNI dalam menerima nasabah baru. Nantinya, Go-Pay  akan memberikan rekomendasi maupun catatan pelaku UMKM yang tergabung dalam Go-food.

Pasar UMKM di Tanah Air masih sangat besar. Jumlah petani yang ada dan potensi sebagai nasabah KUR hampir mencapai 60 juta. Begitu juga dengan UMKM lain seperti kuliner yang jumlahnya cukup banyak. Sementara, pemerintah sendiri mengalokasikan Rp 120 triliun tahun ini yang belum habis.

Sementara itu, Chief Commercial Expansion Gojek Catherine Hindra Sutjahyo mengapresiasi kerja sama antara Go-pay dengan BNI. Menurutnya, salah satu tantangan yang dihadapi teman-teman UMKM adalah terkait akses pembiayaan. "Saat ini Go-food telah bekerja sama dengan lebih dari 125 ribu mitra, dimana 80 persen di antaranya UMKM," ujar dia. Ia berharap, dengan kemudahan akses KUR tersebut para pelaku UMKM Go-food bisa mengembangkan bisnis, menjangkau pasar yang lebih besar dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement