REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementan siap memberikan bantuan perkebunan plasma tebu di Kabupaten Sumba Timur. Bantuan tersebut dalam konteks kerjasama dengan perusahaan tebu, PT. Muria Sumba Manis (MSM).
Hal ini disampaikan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Bambang saat memantau aktivitas pembangunan di perkebunan tebu milik PT. Muria Sumba Manis MSM di Wanga Desa Wanga Kecamatan Umalulu.
"Kalau dimungkinkan perusahaan memfasilitasi dengan menyiapkan lahan masyarakat seperti sekarang maka pemerintah akan membantu petani terkait plasmanya," ujarnya.
Bambang menambahkan, Kementan siap memberikan dukungan berupa bantuan plasma pada tahun 2019, artinya tidak semuanya lahan diolah seperti yang diolah oleh PT. MSM, tetapi juga ada lahan yang siap ditanam untuk digunakan. "Misalnya Perusahaan bantu benih, kita bisa bantu sarana produksi yang lain, supaya betul-betul pabrik tebu siap, bahan baku tebunya juga cukup," ujar Bambang.
Bambang juga meminta pihak Pemda Sumba Timur dan pihak PT. MSM untuk mendiskusikan terkait kerja sama membantu masyarakat tersebut seperti apa polanya dimana membutuhkan fasilitas pemerintah yang nantinya diusulkan pada tahun 2019.
"Yang pasti kehadiran kami saat ini di perkebunan tebu milik perusahan ini karena pemerintah sedang serius mempersiapkan target Swasambada gula nasional tahun 2025. Sehingga pemerintah terus mendorong perusahaan dan masyarakat untuk menyelesaikan target Swasambada itu," kata Bambang.
Sebelumnya, Bambang mendapatkan penjelasan dari Deputi Chief Operational Officer (COO) PT. MSM, Bernadus Dwisektiono mengenai bagaimana tantangan pihak perusahaan bisa berhasil membuka perkebunan tebu meski alam Sumba yang cukup berbatu dengan menggunakan peralatan mekanisasi pertanian yang canggih. Kunjungan dilakukan dalam rangka untuk meninjau kesiapan ladang tebu di Kabupaten Sumba Timur Waingapu Nusa Tenggara Timur.