Kamis 08 Mar 2018 17:24 WIB

Menteri PPN Ingin Indonesia Tiru Cile

Cile negara yang bisa mengembangkan sektor pertanian untuk mendongkrak ekspornya.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia bisa meniru model pembangunan Cile untuk menjadi negara berpendapatan tinggi. Ia mengaku, Cile adalah negara yang bisa mengembangkan sektor pertanian untuk mendongkrak ekspor dan perekonomian secara keseluruhan.

"Saya menemukan model mirip Indonesia dalam arti negara yang kaya akan sumber daya alam. Negara itu adalah Cile," kata Bambang dalam sambutannya di Jakarta Food Security Summit IV di Jakarta, Kamis (8/3).

Bambang mengatakan, Cile berhasil menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2012 lalu. Komoditas unggulan ekspornya adalah turunan hasil tambang. Kemudian, setelah itu disusul oleh komoditas sayur dan buah. "Hasil pertanian berkontribusi pada ekspor Cile dan menjadi negara maju walaupun durasinya butuh dua kali lipat lebih lama dari Korea Selatan," ujar Bambang.

Ia mengatakan, pertanian tradisional harus berubah menjadi agribisnis dan berorientasi ekspor. Dengan perspektif itu diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan petani dan pemerataan yang lebih baik.

Bambang mengatakan, fokus pembangunan pemerintah pada 2019 adalah peningkatan nilai tambah produk pertanian. Perubahan itu menurutnya tidak perlu drastis. Ia menyontohkan, Malaysia sukses mengekspor durian Musang King karena berhasil menembus pasar Cina. Sementara, menurut Bambang, buah Indonesia masih terjebak di pasar domestik.

Bambang mengaku mendorong penguatan kemitraan agar petani menjadi lebih dekat dengan pembeli akhir. Dengan adanya offtaker, ujar Bambang, bisa memberikan kepastian pasar untuk petani dan juga meningkatkan kualitas produksi. "Hasil produksi akan lebih berkualitas karena tentunya pembeli akan membeli sesuai standarnya. Keterampilan petani juga meningkat. Daya beli juga akan membaik," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement