Kamis 08 Mar 2018 03:47 WIB

Australia Tutup Akses Kartu Kredit untuk Bitcoin

Penurunan tajam harga bitcoin dapat menimbulkan utang besar bagi nasabah.

Rep: Nora Azizah/ Red: Gita Amanda
Nasabah mengunakan layanan digital Bank Commonwealth. (Ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Nasabah mengunakan layanan digital Bank Commonwealth. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Commenwelth Bank sebagai bank multinasional terbesar di Australia sudah melarang pelanggannya untuk membeli bitcoin dan sejenisnya menggunakan kartu kredit. The Sidney Morning Herald melaporkan, Commonwealth Bank sudah mengirim laporan berbentuk pesan teks pada nasabah untuk memberikan peringatan tersebut sejak awal Februari.

Sikap tersebut diambil berdasarkan penurunan nilai mata uang virtual yang merosot lebih dari 50 persen dari puncaknya pada tahun lalu. Tindakan bank-bank raksasa di dunia tersebut pada dasarnya cukup masuk akal. Penurunan tajam harga bitcoin dapat menimbulkan utang besar bagi nasabah sehingga berimbas risiko ekstra untuk bank. Commonwealth Bank khawatir risiko tersebut juga berpengaruh terhadap keuangan nasabah.

Berdasarkan data Commonwealth Bank, nasabah meminjam untuk investasi aset volatile sejenis cryptocurrency memiliki tingkat bunga kartu kredit mendekati 20 persen. Commonwealth Bank tidak membatasi atau memblokir nasabah membeli bitcoin dengan uang pribadi, seperti menggunakan kartu debit atau rekening transaksi.

Sifat mata uang virtual tidak diatur dalam regulasi dan sangat fluktuatif. Hal tersebut digunakan Commonwealth Bank sebagai acuan demi melindungi para nasabah. Commonwealth Bank merupakan bank dengan nasabah kartu kredit terbesar di Australia, yakni menguasai seperempat pasar dengan jumlah keseluruhan pengguna mencapai 53 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement