REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan pelemahan rupiah. Fadli Zon menyebut Sri Mulyani seharusnya bisa mengatasi hal ini karena dia telah menjadi salah satu menteri terbaik di dunia.
Ditanya mengenai sindiran tersebut, Menteri Keuangan menjawab santai. Dia tidak ingin terlalu menanggapi penyataan itu. Menurut Sri Mulyani, saat ini dirinya tengah fokus untuk menjaga agar APBN Indonesia dalam kondisi baik. Termasuk dalam hal penerimaan, belanja, kemudian kaitannya dengan harga minyak dan kurs rupiah sejauh ini masih dalam jalur yang baik.
"Kondisi APBN dua bulan pertama dari tahun ini adalah sangat positif. Tadi saya smapaikan fondasi dari sisi APBN terus kita akan jaga supaya tentu saja kita mampu menahan kalau arus dari luar. Kalau saya harus menyelesaikan apa yang dilakukan Amerika ya bukan saya lah," ujar Sri Mulyani di Istana Negara, Selasa (6/3).
Sri Mulyani juga menuturkan, kondisi neraca pembayaran berdasarkan data dari Bank Indonesia current account defisit saat ini berada di posisi 1,7 persen dari GDP dibandingkan saat terjadi taper tantrum yang 4 persen, itu jauh lebih kecil. Kemudian kalau dilihat cadangan devisa juga masih bagus di angka 130 miliar dolar AS, hal ini karena jumlah ekspor saat ini lebih tinggi dibandingkan jumlah impor.
"Jadi kami melihat bahwa perekonomian indonesia dari kebutuhan untuk impor bahan baku, kebutuhan utang luar negeri dari perusahaan itu semuanya masih terjaga," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kali ini, Fadli menyindir mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantaran nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Fadli menilai, saat ini upaya pemerintah yang diwakili Kementerian Keuangan untuk memperkuat nilai tukar rupiah belum optimal. Padahal, saat ini sudah ada intervensi dari Bank Indonesia.