Ahad 04 Mar 2018 22:06 WIB

Kemenperin akan Tekan Dampak Kebijakan Bea Masuk Trump

Kebijakan bea masuk baja AS diprediksi perbesar impor Cina ke Asia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian Harjanto menjelaskan kebijakan Presiden AS Donald Trump atas pengenaan bea masuk bagi baja tidak akan berdampak langsung kepada Indonesia. Namun, dampak yang mungkin terjadi adalah Cina sebagai pemasok utama baja ke AS akan mengalihkan pasar ke Asia Tenggara.

Banjirnya baja dari Cina dinilai berpotensi mengalahkan produksi dalam negeri dan kualitas baja yang tidak sesuai dengan kebutuhan bahan baja dalam negeri. Harjanto mengatakan pihaknya sedang mengatur strategi agar impor baja tidak membanjiri dalam negeri.

"Ya, mungkin secara tidak langsung akan ada dampaknya. Kita atur strategi baru agar kita bisa mengatur importasi ini. Jadi orang tidak akan melakukan pengalihan tarif," ujar Harjanto saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/3).

Harjanto menjelaskan produksi baja dalam negeri selama ini masih hanya cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, dengan potensi banjirnya produksi baja dari Cina bisa membuat pengalihan tarif.

"Asia nih kan pasar mereka. Kita jadi target pasar mereka. Oleh karenanya untuk itu, beberapa kebijakan mungkin akan kita perbuat, untuk bisa mengatasi ini," ujar Harjanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement