REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN RIAU -- PT PLN (Persero) telah menginvestasikan modal senilai Rp 721 Miliar bagi pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 45 ribu kilo watt (KW) di Kepulauan Riau yang tersebar di 22 lokasi.
Fasilitas tersebut terdapat di Kab Natuna 13.500 kW, Kab Anambas 2.600 kW, kab Bintan 700 kW, kab Lingga 8.200 kW, kab Karimun 20.500 kW
Proyek PLTD Tersebar tersebut bertujuan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, sehingga rasio elektrifikasi dan keandalan pasokan listrik di Kepulauan Riau semakin meningkat.
Hal ini sangat penting karena Kepri terdiri dari banyak pulau, sehingga sulit jika dibangun sebuah sistem kelistrikan yang interkoneksi antar pulau. Salah satu solusi untuk menyalurkan listrik ke lokasi terpencil dan terisolir adalah membangun sistem kelistrikan isolated, di mana tiap pulau dibangun pembangkit berkapasitas tertentu untuk mendukung kelistrikan di pulau tersebut.
"Harapannya, dapat mendorong sektor pariwisata, dan akhirnya menarik investasi, jadi kami menyiapkan kapasitas listrik atau mesinnya dulu sambil paralel menarik jaringan listrik ke pulau-pulau tersebut," tutur Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto, Jumat (2/3).
Wiluyo menambahkan, pasokan listrik nasional dalam kondisi aman dan tercukupi, khususnya di Kepulauan Riau. Beberapa pulau besar memiliki cadangan di atas 70 persen.
Saat ini daya mampu sistem di Bintan sebesar 211 mega watt, dengan beban puncak 75 mega watt. Didukung dengan sistem interkoneksi Batam-Bintan dan jaringan tegangan tinggi 150 kilo volt yang membentang hingga Kijang, cadangan listrik Bintan sebanyak 136 mega watt.
Jumlah ini cukup untuk mendukung apapun program pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong sektor pariwisata. "PLN siap melistriki kawasan industri yang selama ini belum siap menyediakan pembangkit listrik," katanya.
Dalam waktu dekat PLN akan merealisasikan pembangunan pembangkit baru di Bintan sebesar 30 mega watt dan meningkatkan kapasitas trafo di gardu induk Air Raja sebesar 60 mega volt ampere (MVA) untuk memperkuat listrik di Tanjung Pinang.
Ke depan, PLN juga akan 'menjahit' pulau dengan membangun kabel laut 20 kV di pulau-pulau sekitar Batam, Bintan dan Dabo. "Kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, sehingga proyek menjahit pulau dapat selesai tepat waktu," kata Wiluyo dalam peresmian pengoperasian 17 mesin PLTD Bukit Carok di PLTU Karimun.