REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Presiden Joko Widodo menyambut baik pembangunan pabrik bahan baku obat dan produk bilogi yang diinisiasi perusahaan dalam negeri. Produksi obat menjadi penting karena pemerintah Indonesia membutuhkan pasokan obat-obatan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan kesehatan, sehingga tidak harus mengandalkan impor.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, kebutuhan akan obat-obatan pun terus tumbuh karena pemerintah saat ini tengah fokus dalam memberikan bantuan kepada masyarakat melalaui program jaminan kesehatan nasional (JKN), baik melalui program kartu indonesia sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Hingga saat ini program penerima KIS mencapai 92,4 juta, dan BPJS sekitar 193,1 juta penduduk. Jumlah ini memperlihatkan bahwa obat-obatan akan dibutuhkan dalam jumlah banyak.
Perkembangan jaman yang kita cepat dengan gaya hidup yang semakin modern bisa berdampak pada rentannya kesehatan masyarakat. Penyakit seperti diabetes, kanker, darah tinggi, dan jantung kian banyak menyerang masyarakat dari semua kalangan dan jenjang umur. Penyakit-penyakit seperti ini yang menyerang banyak masyarakat sudah pasti berdampak pada kebutuhan obat di fasilitas kesehatan.
Di sisi lain, meningkatkanya perekonomian masyarakat yang dipicu kebijakan pemerintah membuat mereka tidak mudah pasrah ketika didera sakit. Masyarakat mulai menuntut secara aktif untuk melakukan pengobatan dengan obat-obatan yang muktahir.
"Jaminan kesehatan seperti di indonesia yang dalam instilah globalnya universal care punya dampak sangat dahsyat bagi ekspektasi masyararakat. Yang tadinya hanya kemewahan tidak terjangkau, kemudian jadi hak yang sangat mendasar," ujar Jokowi dalam peresmian pabrik bahan baku dan produk biologi, PT Kalbio Global Medika, Selasa (27/2).
Dengan permintaan yang akan sangat banyak di kemudian hari dengan perkembangan masyarakat Indonesia, Jokowi berharap Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan bisa mendorong adanya perbaikan dan peningkatan dari segi investasi industri obat-obatan. Selama ini Indonesia masih mengandalkan impor untuk menunjang keperluan masyarakat di sektor kesehatan, dan diharap keperluan tersebut nantinya bisa terpenuhi secara langsung dari industri dalam negeri.
"Permintaan sangat banyak dan kita harus mendesak investasi untuk bangun kapasitas industri. Jangan kita impor-impor. Kita harus berpikir di bidang ini dan pembangunan produksi biteknologi sangat terbuka lebar," ujar Jokowi.