Kamis 15 Feb 2018 19:21 WIB

Harga Bawang di Sukabumi Naik Akibat Hujan

Harga bawang merahnaik Rp 4 ribu dan bawang putih naik Rp 9 ribu.

Bawang merah.
Foto: Dhedez Anggara/Antara
Bawang merah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga bawang baik merah dan putih di Kota Sukabumi, Jawa Barat, kini melonjak dibandingkan pekan pertama hingga kedua Februari 2018. Musim hujan ditengarai menjadi penyebab kenaikan ini.

"Kenaikan harga bawang dikarenakan faktor cuaca di mana sejak Januari hingga Februari 2018 hujan deras tidak kunjung berhenti," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Kamis (15/2).

Harga bawang merah saat ini dijual secara eceran di pasar tradisional rata-rata Rp 24 ribu setiap kilogramnya. Harga ini naik Rp 4 ribu/kg yang pada pekan lalu hanya Rp 20 ribu/kg.

Bawang putih naik Rp8 ribu/kg. Pekan lalu, bawang putih dijual dengan harga Rp 20 ribu, tapi sekarang menjadi Rp 29 ribu/kg. 

Kenaikan harga bawang merah dan putih ini karena pasokan dari daerah penghasil seperti Jawa Tengah menurun. Curah hujan yang tinggi membuat daerah penghasil bawang tidak maksimal panennya, ditambah lagi beban biaya transportasi yang meningkat.

Faktor tersebut menyebabkan distribusi bawang menjadi terganggu dan berimbas kepada harga di pasar tradisional. Namun demikian untuk persediaan masih mencukupi dan tidak ada kekurangan.

"Kenaikan harga komoditas bawang tersebut masih dalam batas yang wajar serta tidak ada gejolak di masyarakat. Hanya, tingkat pembelian konsumen berkurang," imbuh Ayep.

Mimin, pemilik toko sayuran dan sembako di Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi mengatakan, kenaikan harga bawang ini menyebabkan pembelian berkurang. Ia memilih tidak terlalu banyak menyetok bawang khawatir tidak laku terjual dan akhirnya busuk sehingga menyebabkan kerugian. 

"Biasanya warga membeli setengah hingga satu kilogram, tetapi sekarang hanya beli eceran itu pun paling banyak hanya seperempat kilogram," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement