REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kementerian Pertanian (Kementan) mulai fokus melakukan ekspor komoditas tahun ini. Setelah mengekspor jagung produksi Gorontalo ke Filipina, kini Kementan membidik negara tujuan ekspor lainnya.
"Kami akan ekspor ke negara yang butuh. Kami sudah bilateral dengan Menteri Pertanian Malaysia, mereka butuh 3 juta ton (jagung)," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada wartawan saat ditemui di Gorontalo, Rabu (14/2).
Ia mengatakan, kebutuhan jagung di Filipina pun sekitar 3 juta ton. Indonesia dinilai bisa mengisi kebutuhan tersebut. "Nilai ekspor itu kurang lebih Rp 12 triliun. Harus kita isi karena menjadi peluang emas bagi petani Indonesia," ujar Amran.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman resmikan ekspor jagung produksi Gorontalo ke Filipina, Rabu, (14/2).
Menurutnya, salah satu manfaat ekspor yakni mencegah harga komoditas jatuh. Kondisi ini dinilai sangat membantu petani di Tanah Air. "Kalau kita ekspor, harga pasti bagus. Ini juga mencegah harga jatuh," ujarnya.
Ke depan, kata dia, tidak hanya Gorontalo. Pemerintah akan mendorong ekspor dari daerah penghasil jagung lainnya seperti Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, serta Jawa Barat.