Senin 12 Feb 2018 21:04 WIB

Setelah Astra, Djarum Ikut Suntik Dana ke Gojek

Gojek telah mendapat dana dari Astra sebesar Rp 2 triliun.

Rep: Debbie Sutrisno/Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mendapatkan tambahan modal dari PT Astra Internasional Tbk senilai Rp 2 triliun pada Senin (12/2), Gojek kembali dikucuri dana dari Global Digital Niaga (GDN) yang merupakan anak perusahaan Grup Djarum.

CEO PT Global Digital Niaga Kusumo Martanto mengatakan salah satu alasan mau berinvestasi dengan Gojek karena memiliki kesamaan visi misi. "Kami mau bangun dan perluas jaringan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata Kusumo di kawasan Senayan, Senin (12/2).

Selain itu, Kusumo memastikan masih banyak kolaborasi lain lagi yang akan dilakukan bersama Gojek. Menurutnya kolaborasi tersebut bisa dalam bentuk logistik, pembayaran, dan membangun produk serta tekno.

Untuk jangka panjang, Kusumo memastikan pihaknya juga sudah memiliki rencana yang bisa dilakukan bersama Gojek. "Tidak menutup kemungkinan untuk jangka panjang kami akan melakukan pengembangan teknologi ataupun pembangunan produk bersama," tutur Kusumo.

Sementara itu, Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengakui sesama pemain lokal di sektor teknologi konsumer, GDN dan Gojek visi yang sama. "Tujuan kami untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkap Nadiem.

Nadiem menegaskan Gojek dan GDN akan menjajaki berbagai peluang kemitraan termasuk dengan lini usaha e-commerce dari GDN. Lini usaha tersebut yaitu Blibli.com dan dengan anak usaha atau afiliasi lainnya dari grup GDN.

Untuk itu, Nadiem menilai saat ini jumlah ide-ide kolobarasi yang akan dilakukan untuk selanjutnya masih diperlukan. Nadiem mengatakan apapun yang memiliki dampak ke bisnis kecil akan konsisten Gojek jalankan.

"Itu benang merahnya. Kerja sama ini bukan hanya investasi uang tapi normalisasi persahabatan. Normalisasi dari kepercayaan yang sudah kami bangun," kata Nadiem.

President dan Co-Founder Gojek Andre Soelistyo menuturkan GDN dan Gojek memiliki pemahaman mendalam mengenai peluang dan tantangan dari sektor ekonomi digital. Andre memastikan akan mengeksplorasi peluang sinergi yang akan meningkatkan skala dan daya saing para pelaku UMKM.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara usai mengikuti rapat paripurna di Istana Negara mengungkapkan rencana suntikan dana dari Grup Djarum tersebut.

"Entar ada lagi pengumumannya, pokoknya ada yang besar, pokoknya ratusan juta, ke Gojek juga," ujar Rudiantara, Senin (12/2).

Menurutnya, valuasi Gojek saat ini sudah melebihi perusahaan telekomunikasi konvensional, kecuali PT Telkom Group."Bayangkan perusahaan yang baru beberapa tahun," ujarnya.

Baca juga: Saham Astra Naik Setelah Suntik Modal Gojek Rp 2 Triliun

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement