Senin 29 Jan 2018 14:20 WIB

Pertamina Raup Pendapatan 42,86 Miliar Dolar AS pada 2017

Perolehan pendapatan 2017 ini naik sebesar 17 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Pertamina Elia Massa Manik (kanan).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Dirut Pertamina Elia Massa Manik (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) pada 2017 mencatatkan pendapatan sebesar 42,86 miliar dolar AS. Jika dibandingkan tahun 2016, pendapatan ini naik sebesar 17 persen.

Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik mengatakan meski pendapatan naik, namun laba Pertamina mengalami penurunan sebesar 24 persen dibandingkan 2016. Pada 2017 Pertamina mencatatkan laba sebesar 2,7 miliar dolar AS.

"Memang belum ada kebijakan penyesuaian harga produk premium dan solar yang ada di Indonesia, sesuai keputusan Kementerian ESDM hingga kuartal 1. Hal ini berimbas pada terjadinya penurunan laba bersih perusahaan," ujar Elia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/1).

photo
Ladang Migas

Elia menjelaskan pada 2017 realisasi belanja modal atau capital expenditur (capex) sebesar 3,6 miliar dolar AS. Sebanyak 2,5 miliar dolar dihabiskan untuk investasi hulu migas.

Pada tahun ini, kata Elia, Pertamina menganggarkan capex sebesar 5,59 miliar dolar AS. Capex 2018 ini rencananya akan diaokasikan untuk sektor hulu sebesar 59 persen, pemasaran 15 persen, megaproyek 15 persen, gas 5 persen, pengolahan 3 persen, dan riset pendukung lainnya 3 persen.

Elia mengatakan ada beberapa rencana investasi kedepan sehingga memerlukan capex yang lebih besar dibandingkan 2017. "Untuk pengembangan rencana investasi di hulu kami akan melakukan pengembangan lapangan jimbaran tiung biru, alihkelola mahakam dan pengembangan geothermal," ujarnya.

Selain itu Pertamina juga akan melakukan pengembangan Petrokimia dan pengolahan seperti peningkatan fleksibilitas minyak mentah kilang, dan pengembangan produk turunan. Pada sektor pemasaran Pertamina akan melakukan penguatan infrastruktur pasokan distribusi dan pengembangan pipa dan jaringan gas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement