Senin 22 Jan 2018 21:25 WIB

Rabobank Bidik Potensi Pangan dan Agribisnis di Jabar

Sektor pangan dan agribisnis diperkirakan terus tumbuh.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Dirut Rabobank Jos Luhukay (tengah) berbincang santai dengan sejumlah pejabat dan direksi saat meninjau ruangan gedung baru pada peresmian kantor Rabobank Cabang Kota Bandung di Jl RE Martadinata, Senin (22/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dirut Rabobank Jos Luhukay (tengah) berbincang santai dengan sejumlah pejabat dan direksi saat meninjau ruangan gedung baru pada peresmian kantor Rabobank Cabang Kota Bandung di Jl RE Martadinata, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) meresmikan Kantor Cabang Bandung RE Martadinata, Senin (22/1). Cabang ini merupakan cabang relokasi dari kantor cabang yang sebelumnya beralamat di Jl Aceh.

Menurut pelaksana tugas Direktur Perbankan Bisnis Hartono Teguh Wijaya, Bandung dan Jawa

Barat menyimpan potensi bisnis yang baik bagi Rabobank Indonesia yang fokus kepada pangan danagribisnis. Karena, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan menempati urutan ke tiga dalam kontribusi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jabar atau sekitar 8,9 persen.

 

"Industri pengolahan adalah kontributor PDRB terbesar 42,49 persen di mana industri pengolahan makanan merupakan salah satu bagian penting di dalamnya," ujar Hartono.

 

Hartono mengatakan, lima komoditas utama di Jabar adalah padi, jagung, kedelai, kopi, dan sapi. Bahkan, Jabar adalah penghasil padi terbesar ke dua di Indonesia setelah Jawa Timur dengan hasil 12,5 juta ton atau 15 persen dari produksi nasional. Jabar pun, kata dia, menghasilkan 960 ribu ton jagung (4,71 persen dari produksi nasional) dan 115 ribu ton untuk kedelai (8,8 persen dari produksi nasional). Daging sapi hasil pemotongan di Jawa Barat, yaitu 73 ribu ton, yang kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta. "Potensi lainnya, Kopi Arabika Java Preanger, dari Jawa Barat telah mendapatkan penghargaan dari Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Atlanta, Georrgia, Amerika Serikat," katanya.

 

Menurut Direktur Utama Rabobank Indonesia, Jos Luhukay, dengan relokasi ke area yang dekat dengan sentra bisnis ini, Rabobank menjadi semakin dekat dengan nasabah serta nasabah prospektifnya yakni, para pengusaha, terutama yang bergerak dalam sektor pangan dan agribisnis. Jos mengatakan, sektor pangan dan agribisnis memberikan peluang yang sangat besar bagi Rabobank Indonesia. Bahkan, potensi kredit sektor pangan dan agribisnis pada 2016 sekitar Rp 359 triliun. "Sektor ini akan terus tumbuh dengan pesat," katanya.

 

Tahun ini, menurut Jos, Bank yang dipimpinnya menargetkan kredit sebesar Rp 14 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar66 persen untuk agrikultur. Khusus di Bandung, nilai kreditnya mencapai Rp 500 miliar. Selain di Bandung, Rabobank hadir di Karawang dan Cirebon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement