Ahad 21 Jan 2018 10:36 WIB

Jokowi: Tol Bakauheni Penanda Pembangunan Tol di Lampung

Jalan tol ini merupakan program strategis nasional di Lampung dengan jarak 140,9 km

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Presiden Joko Widodo menaiki truk sebagai penanda peresmian Tol Bakauheni, Lampung, Ahad (21/1).
Foto: Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo menaiki truk sebagai penanda peresmian Tol Bakauheni, Lampung, Ahad (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan Tol Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun dengan panjang sekitar 8,9 kilometer (km). Jalan tol ini menjadi akses baru bagi masyarakat Lampung dari pelabuhan penyeberangan di Bakauheni.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa akses jalan tol ini merupakan program strategis nasional jalan tol di Lampung dengan jarak mencapai 140,9 km, dengan anggaran mencapai Rp 16,8 triliun. Jalan ini akan menjadi penanda pembangunan jalan tol lainnya, dan segmen ini juga masuk dalam program Tol Lintas Sumatera.

"Sebentar lagi (jalan tol) ini akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sumatera khususnya yang berada di Lampung," kata Jokowi, Ahad (21/1).

Jokowi pun menjelaskan bahwa pembanguna infrastruktur termasuk jalan tol di Lampung adalah hal mendasar yang harus dimiliki Indonesia jika ingim bersaing dengan negara tetangga. Sebab Indonesia sejauh ini masih sangat tertinggal dalam hal infrastrutktur. Bukan hanya jalan raya, jalan tol, tapi juga pelabuhan, bandara, hingga pembangkit listrik.

Karena sektor infrastruktur menjadi fundamental negara dalam meningkatkan perekonomian, maka Jokowi pun memfokuskan pekerjaannya dalam lima tahun ini untuk membangun berbagai fasilitas bagi masyarakat. Sebab, tidak mungkin sebuah barang yang diproduksi bisa memiliki daya saing ketika jalan, pelabuhan, atau infrastruktur lain tidak menunjang. Hasilnya, produk Indonesia tidak bisa bersaing dengan produk dari negara lain.

"Kalau biaya transportasi kita mahal, biaya logistik kita maha, bagaimana produknya menjadi lebih murah itu kan tidak mungkin. Kalau transportasi bisa cepat artinya biaya juga akan lebih murah dan harga produk yang dijual pada masyarakat juga akan lebih murah. ini lah kenapa kita terus berkonsentrasi di pembangunan infrastruktur," ujar Jokowi.

Dia tak menampik bahwa masih banyak proyek infrastruktur yang belum rampung dalam tiga tahun Kabinet Kerja. Meski demikian, Jokowi optimis bahwa akan banyak bagian-bagian proyek yang bisa terselesaikan tahun ini hingga tahun depan. Dia yakin proyek yang dibangun pemerintah bisa memberikam manfaat bagi masyarakat.

Di sisi lain, pembangunan berbagai proyek ini pun sempat mendapat tanggapan kurang positif karena imbal hasil yang akan diterima perusahaan pengembang sangat kecil dan pengembaliam modal pun membutuhkan waktu cukup lama. Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur sudah menjadi kewajiban yang tidak bisa terhindarkan.

"Tapi saya sampaikan ini (proyek infrastuktur ) kebutuhan yang tidak bisa kita tunda kalau kita ingin menang dalam kompetisi, menang dalam persaingan dengan negara-negara lain," ujarnya.

Terkait pembangunan tol Lampung, Jokowi meminta agar pengerjaan proyek hingga ke Palembang ini bisa dipantau terus sehingga maksimal pengerjaan tol rampung sebelum Asian Games dimulai. Sebab bisa jadi banyak masyarakat Lampung yang ingin menyaksikan dan ikut serta memeriahkan perhelatan ini, mereka bisa mengaksesnya lebih mudah dengan keberadaan jalan tol.

Walaupum hingga saat ini masih ada persoalan pembebasan lahan yang belum juga usai, tapi Jokowi telah meminta Gubernur Lampung untuk segera menyelesaikannya.

"Nanti kalau tidak selesai saya cek pembebasan lahan maka tanggung jawabnya ada di siapa, itu jelas pak Gubernur Lampung," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement