Selasa 16 Jan 2018 22:32 WIB

Menaker Tinjau Proyek Terowongan Double Track Terpanjang

Menaker M Hanif Dhakiri
Foto: kemnaker.go.id
Menaker M Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri melakukan peninjauan ke Proyek Pembangunan Notog BH 1440 yang merupakan salah satu proyek strategis Nasional (PSN).

Proyek terowongan kereta api Notog merupakan per lintasan double track pertama dan terpanjang di Indonesia yang menembus perbukitan Gunung Gamping sejauh 473 meter dan menghubungkan Purwokerto dan Kroya.

Proyek pembangunan Terowongan Notog BH 1440 berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan Direrktorat Jenderal Perkeretaapian dan dilaksanakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Cirebon – Kroya, dengan Konsultan Supervisi PT Indra Karya (Persero) dan Kontraktor Pelaksana PTPP (Persero) Tbk.

Proyek ini didanai dengan pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hanif mengatakan, salah satu penguat daya saing ialah meratanya infrastruktur sehingga dapat meningkatkan aksesbilitas dan konektivitas antar daerah di Indonesia.

Melalui proyek infrastuktur yang merupakan program strategis nasional dapatmeningkatkan daya saing di masyarakat. Menurut Hanif, dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur maka kebutuhan anggaran logistik akan semakin murah sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat secara tidak langsung.

"Pemerintah terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui bebagai cara, termasuk melalui pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia yang akan terus kami genjot sebagai salah satu prioritas nasional," kata Hanif.

Komisaris Utama PTPP Andi Gani menambahkan pihaknya akan bekerja secara maksimal hingga proyek ini dapat selesai sesuai target yakni pada akhir 2018 dengan terus mengedepankan aspek keselamatan, K3 dan ketenagakerjaan.

Andi mengatakan, proyek yang dikerjakan sepenuhnya oleh putradan putri Indonesia ini mengacu pada standar serta UU dari Kementerian Ketenagakerjaan. Sehingga proyek ini diharapkan dapat selesai dengan standar pencapaian mutu dan target zero accident.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement