REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Minyak dan Gas, Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan target investasi migas pada 2018 ini mencapai 17,49 miliar dolar AS. Hal ini merujuk pada optimisme pemerintah atas iklim investasi migas yang juga mulai membaik.
Ego mengakui jika dibandingkan tahun 2017 target investasi migas ini cukup tinggi. Namun, hal ini dikarenakan investasi di bidang migas mulai kembali diminati oleh investor. Ego tak menampik jika memang reasliasi pada 2017 kemarin masih kecil dan berada di titik terendah sejak 2014 kemarin.
ESDM mencatat, realisasi investasi migas pada 2014 sebesar 20,72 miliar dolar AS. Sedangkan di 2016 hanya 12,74 miliar dolar AS dan terus menurun di 2017 yang hanya sebesar 8 miliar dolar AS. Catatan ini kemudian menjadi catatan kementerian ESDM untuk segera membenahi investasi migas ini.
"Harus kami akui, tapi tahun ini kita rencanakan investasi hulu dan hilir migas bisa kembali seperti 2014 silam. Akan banyak proyek yang kita jalankan," ujar Ego di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (9/1).
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menjelaskan untuk bisa meningkatkan investasi migas dalam negeri, SKK Migas berencana untuk memaksimalkan wilayah kerja (WK) yang sudah berproduksi. Hal ini bisa dipakai sebagai portofolio kepada investor bahwa investasi migas di Indonesia cukup menguntungkan.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan infrastruktur migas sehingga, apabila investor ingin melakukan investasi tak terkendala infrastruktur.