REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mengalami kenaikan jumlah penumpang pada 2017 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Executive General Manager Kantor Utama Bandara Soetta M Suriawan Wakan memastikan sepanjang 2017, jumlah penumpang mencapai sekitar 63 juta orang.
Dia mengatakan angka tersebut naik delapan persen jika dibandingkan dengan 2016. "Sebelumnya (2016) hanya mencapai sekitar 58 juta penumpang," kata Suriawan, Ahad (7/1).
Suriawan menambahkan, lonjakan paling tinggi di Bandara Soetta terjadi pada penumpang rute internasional. Pada rute tersebut, penumpang yang tercatat mengalami kenaikan mencapai 12 persen jika dibandingkan 2016.
Dia menambahkan, pada 2016 penumpang internasional di Bandara Soetta mencapai sekitar 13 juta penumpang. Sementara sepanjang 2017, penumpang penerbangan internasional mengalami kenaikan sekitar 14 juta orang.
Sedangkan penumpang domestik naik sebesar tujuh persen. Pada 2016, jumlah penumpang domestik sekitar 45 juta orang dan pada 2017 menembus sekitar 48 juta orang.
Suriawan menuturkan, kenaikan jumlah penumpang di Bandara Soetta karena adanya kerja sama yang baik antara PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dengan berbagai pihak. "Angkasa Pura terus menjalin kerja sama dengan airlines dan Kementerian Pariwisata," kata Suriawan.
Selain itu, dia menilai AP II juga meningkatkan operasional dan pelayanan di bandara Soetta. Sebab, Bandara Soetta saat ini tengah mempersiapkan operasional infrastruktur dengan cara yang tersistem.
Dia mengatakan dengan adanya implementasi program smart airport yang berkelanjutan juga meningkatkan jumlah penumpang. "Sehingga membuat efisiensi dan efektifitas operasional yang semakin meningkat, tutur Suriawan.
Tak hanya itu, pengembangan dengan melakukan revitalisasi Terminal 1 dan 2 hingga pembangunan Terminal 3 serta Stasiun Bandara Soetta juga semakin mendukung. Hal itu terutama dengan pengoperasian Kereta Api Bandara dan Skytrain sebagai salah satu moda untuk berpindah terminal di Bandara Soetta.
"Dengan beroperasinya layanan transportasi kereta layang (Skytrain) dan kereta bandara dapat mentransformasi interaksi para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Suriawan.
Sementara itu, AP II mencapat total pergerakan pesawat pada 2017 juga mengalami kenaikan drastis mencapai delapan persen jika dibandingkan 2016. Pada 2016 tercatat mengalami 413.781 pergerakan namun pada 2017 naik menjadi 447.390 pergerakan.