Sabtu 23 Dec 2017 02:58 WIB

Indonesia akan Kenakan Bebas Pajak untuk Kurma Palestina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Israr Itah
Kurma (ilustrasi).
Foto: Republika/Nora Azizah
Kurma (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Palestina, Andy Rachmianto mengatakan pemerintah Palestina meminta tarif bebas pajak untuk beberapa jenis barang komoditas yang diimpor Indonesia. Permintaan negara Palestina ini pun disambut baik oleh pemerintah Indonesia untuk bisa mendukung perekonomian Palestina yang masih dilanda perang.

Menanggapi hal tersebut, beberapa pedagang kurma yang merupakan pasar impor kurma menyambut baik. Momen dukungan untuk Palestina juga dinilai sebagai market yang bagus sehingga kurma Palestina ramai peminat.

Zaharuddin Ahmad, pemilik Humairah Trading perusahaan kurma menilai langkah pemerintah untuk membebaskan bea masuk dan pajak impor bagi barang komoditas Palestina adalah langkah bagus. "Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mendukung ekonomi Palestina," kata Zaharuddin seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (23/12).

Mujiburahman, pemilik perusahaan distribusi kurma Parsia Humaira, yang berbasis di provinsi Riau, mengatakan bahwa perusahaannya telah melihat permintaan akan kurma dari Palestina. Pihaknya telah mencari kesempatan untuk mengimpor barang dari sana. "Kurma Palestina banyak dicari dan digemari masyarakat," ujar Mujib.

Menteri Perdagangan Enggatiasto Lukita mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Rabu bahwa dia dan mitra dari negaranya telah menandatangani sebuah nota kesepahaman yang akan memberikan nol tarif impor untuk barang tertentu antara kedua negara mulai pada awal 2018. Kesepakatan tersebut ditandatangani di sela-sela konferensi tingkat menteri Organisasi Perdagangan Dunia ke-11 (WTO) di Buenos Aires, Argentina pada 12 Desember.

Dirjen Perundingan Perdagangan RI Iman Pambagyo mengatakan kepada Arab News bahwa kebijakan tarif nol - yang sebelumnya ditetapkan sebesar 5 persen - pada awalnya akan diterapkan pada kurma dan minyak zaitun Palestina pada akhir Januari.

"Kami telah mengimpor kurma dari negara-negara Timur Tengah lainnya dan Kalifornia di Amerika Serikat. Kami sekarang memberikan preferensi ini pada kurma-kurma Palestina sehingga mereka memiliki pangsa pasar di Indonesia," kata Pambagyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement