Senin 18 Dec 2017 18:11 WIB

Tahun Politik Dinilai Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Ketiga. Pengerjaan proyek LRT di Kawasan Cawang, Jakarta, Ahad (12/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Ketiga. Pengerjaan proyek LRT di Kawasan Cawang, Jakarta, Ahad (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai tahun politik sebagai potensi untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada 2018 akan digelar 171 pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan persiapan menjelang Pemilihan Umum pada 2019.

"Jadi, tahun politik potensi atau ancaman? Kalau melihat pengalaman pemilu sebelumnya, tahun politik itu potensi karena konsumsi biasanya tumbuh lebih tinggi," ujar Bambang dalam diskusi bertajuk "Outlook Pembangunan Indonesia 2018: Tantangan di Tahun Politik" yang digelar di Jakarta, Senin (18/12).

Bambang mengaku, berdasarkan pengalaman pada pemilu 2014 terjadi perlambatan investasi swasta. Ia menilai, hal itu sebagai bentuk kehati-hatian mengingat ekonomi dan politik di Indonesia masih belum bisa dipisahkan. "Dinamika politik memberikan sentimen kehati-hatian dalam kegiatan ekonomi atau bisnis," ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku terdapat sentimen positif berupa konsumsi non rumah tangga yang meningkat dalam gelaran pemilu 2014. Ia mengaku, terdapat peningkatan konsumsi non rumah tangga di atas 20 persen yang berupa barang-barang nondurable.

Selain itu, kata Bambang, indeks keyakinan konsumen tidak terganggu dengan adanya pesta demokrasi di Indonesia.Ia mengaku, dalam dua pilkada serentak sebelumnya juga tidak banyak mempengaruhi kegiatan perekonomian. "Secara garis besar tahun politik itu potensi. Sejarah membuktikan Indonesia sudah semakin matang berdemokrasi dan jauh dari kekerasan," ujarnya.

Bambang mengaku, konsumsi juga berpotensi meningkat pada 2018 mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah dua acara besar yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang serta Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement