REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna mendukung tahapan pemulihan pascabencana banjir di wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk salurkan bantuan kepada para korban. Bantuan yang disalurkanmelalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan ini meliputi bahan pangan (sembako), pakaian, tas sekolah hingga peralatan pertukangan.
Kepala Biro PKBL Semen Indonesia, Frebriwan mengatakan, total bantuan yang disalurkan kepada para korban bencana alam di Pacitan ini nilainya mencapai 100 juta. Sebelumnya, penyaluran ini telah dikoordinasikan dengan BPBD setempat. Khususnya terkait dengan jenis bantuan yang masih sangat diperlukan untuk mendukung proses pemulihan.
"Bantuan obat- obatan sudah cukup banyak, jadi kita fokuskan pada sembako, pakaian dan peralatan tukang untuk proses pembersihan dan recovery," ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika, hari ini.
Febriwan juga menyampaikan, banjir dan longsor akibat dampak siklon tropis Cempaka telah memporak- porandakan Kabupaten Pacitan, akhir November lalu.Hampir seluruh wilayah kabupaten berbatasan dengan Jawa Tengah ini pun lumpuh. Data yang dirilis BPBD Kabupaten Pacitan, menyebutkan 12 kecamatan terdampak longsor dan lima kecamatan terdampak banjir.
Selain korban jiwa yang mencapai 25 orang, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 600 miliar. Hal ini meliputi kerusakan rumah, infrastruktur jalan, pertanian dan peternakan. Kerusakan rumah tercatat mencapai 440 rumah, 200 di antaranya rusah berat. Kondisi ini memaksa warga untuk mengungsi ke tenda penampungan dan sejumlah tempat yang tidak tergenang banjir.
Sejumlah bantuan pun mengalir untuk meringankan beban para korban. Tak terkecuali PT Semen Indonesia (Persero)Tbk sebagai wujud kepedulian atas bencana alam di Pacitan tersebut.
Bantuan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tersebut diserahkan secara langsung kepada BPBD setempat, selaku koordinator posko induk bencana yang diwakili oleh Sekretaris BPBD Pacitan, Ratna Budiono.
"Agar bantuan tepat sasaran, kami serahkan bantuan kepada BPBD setempat. Karena mereka yang tahu kondisi di lapangan, jenis bantuan berdasarkan assesment di lapangan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika