Selasa 12 Dec 2017 13:23 WIB

Pertamina Dorong Potensi Geothermal

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Potensi Panas Bumi Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Potensi Panas Bumi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menggelar Pertamina Energy Forum 2017 dengan mengusung tema Striving Towards Sustainable Energy atau Berjuang Menuju Energi Berkelanjutan. Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik menjelaskan, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi energi yang melimpah di Indonesia dengan target pencapaian energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

"Geothermal menjadi salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan transisi energi. Dengan demikian, ketersediaan energi serta kebersihan lingkungan dapat terus dijaga," ujar Elia Massa Manik dalam acara PEF 2017 di Jakarta, Selasa (12/12).

Hingga kini, Pertamina telah meraih peningkatan produksi geothermal sebesar 31 persen yakni 2.932 GWh. Pencapaian tersebut, kata Elia, menjadi salah satu tolak ukur keseriusan Pertamina dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan.

Elia menambahkan, konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 2,7 miliar liter pada 2016. Pada 2020 diproyeksikan konsumsi biodiesel mencapai 3,9 miIiar liter Biodiesel 30 (B30). Pertamina mengelola operasi pasokan Biodiesel di 60 terminal di seluruh Indonesia.

"Tantangan akan muncul dalam implementasi mencapai standar Biodiesel 30 yang akan diterapkan pada tahun 2020," kata Elia.

Sementara itu, pengembangan solar panel saat ini sudah diterapkan Pertamina di wilayah operasi Pertamina, kawasan perkantoran, Zona Ekonomi Khusus, dan industri. Menurut Elia, upaya yang dilakukan Pertamina tersebut harus didukung penuh oleh pemerintah. Karena sinergi antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan amat dibutuhkan demi tercapainya iklim investasi yang baik.

Elia mengungkapkan, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga diharapkan mampu menjaga industri energi ini berkembang pesat, sehingga perkembangan ekonomi serta kelestarian Iingkungan dapat cepat tercapai.

"Pertamina yang mendapatkan tugas dalam mendorong kemandirian energi Indonesia, juga senantiasa berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menjadi tantangan dalam Pengembangan energi baru terbarukan dan menghadirkan solusi bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia," tutur Elia.

Selama dua hari PEF 2017 akan membahas beragam informasi aktual mengenai perkembangan energi berkelanjutan. Forum ini akan membedah berbagai potensi dan inisiatif pengembangan energi berkelanjutan yang dapat dikembangkan secara masif di seluruh Indonesia. Forum ini juga diharapkan menjadi masukan bagi Pertamina dan pelaku bisnis energi dalam merencanakan pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.

Acara ini diperkaya dengan pembicara yang merupakan ahIi energi dari dalam dan Iuar negeri dari berbagai Iembaga, di antaranya Kementerian ESDM, International Energy Agency, Center for Strategic & International Studies US, Shell, Panasonic, Marubeni Corporation, Boston Consulting Group, Patriot Energi, Mitsubishi, Toyota, dan lain sebagainya. Kegiatan ini juga menghadirkan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, dan Menteri Rini Soemarno sebagai pembicara kunci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement