Selasa 05 Dec 2017 19:08 WIB

50 Persen Target KUR 2018 untuk Sektor Produktif

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebesar Rp 60 triliun atau 50 persen dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan disalurkan pada tahun depan dialokasikan ke sektor produktif. Pemerintah menganggarkan KUR pada 2018 sebesar Rp 120 triliun dengan bunga diturunkan menjadi tujuh persen.

"Adanya subsidi bunga ini harus memberikan added value bagi UMKM," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKMYuana Sutyowati melalui siaran resmi, Selasa (5/12).

Dengan menitikberatkan pada sektor produktif seperti manufaktur, agribisnis maupun pertanian, maka dampak terhadap kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) akan semakin besar sekaligus memberi nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.

Menurutnya, segmen UMKM yang jumlahnya mencapai 59 juta masih sangat luas untuk digarap. Apalagi berdasarkan data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, dari jumlah 59 juta tersebut baru 19,1 persen yang tersentuh oleh bank.

"Artinya masih 80,9 persen yang belum diakses perbankan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement