REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Toko mainan, Toys R Us Inc berencana menutup 26 gerainya di Inggris. Hal ini menyusul toko ritel mainan itu kini berada di ambang kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
Rencananya, penutupan dilakukan mulai musim semi 2018. Toko pun akan mengurangi berbagai toko yang berukuran gudang lalu membiarkan perusahaan fokus pada beberapa toko kecil serta operasi online yang memiliki performa lebih baik.
"Toko gudang terlalu besar dan mahal untuk dijalankan di lingkungan ritel saat ini," ujar Managing Director Toys R Us Inc Inggris Steve Knights dalam pernyataannya melalui email, seperti dilansir Bloomberg, Selasa, (5/12).
Ia mengakui, bisnis perusahaannya telah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir. "Kita perlu mengambil tindakan tegas. Tujuannya untuk mempercepat transformasi," ujar Knights.
Ia menjelaskan, perusahaan telah mengajukan Bab 11 (Undang-Undang Kepailitan AS) di pengadilan AS pada beberapa bulan lalu setelah menolak utang dari pembelian senilai 7,5 miliar dolar AS pada 2005 yang dipimpin oleh Bain Capital, KKR & Co, dan Vornado Realty Trust. Peritel berbasis di New Jersey yang beroperasi di 38 negara ini, kata Knights, juga menghadapi persaingan dari vendor online.
Meski begitu, perusahaan belum menyebutkan secara detail, toko mana saja yang akan ditutup. Mereka juga belum memaparkan berapa banyak yang akan kehilangan pekerjaan di antara 3.200 karyawan di Inggris.