Selasa 05 Dec 2017 01:14 WIB

Gelar Rapimnas, Kadin Angkat Isu Peningkatan Kualitas SDM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada 13-14 Desember mendatang di Batam, Kepulauan Riau. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, salah satu isu utama yang akan dibahas dalam Rapimnas tersebut yakni peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Karena Kadin yakin kalau kita ingin punya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, maka SDM juga harus tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri," kata Rosan, dalam konferensi pers di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Senin (4/12).

Rapimnas itu sendiri akan mengangkat tema "Membangun Daerah dengan Meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk Memajukan Perekonomian Indonesia." Tema besar tersebut akan menjadi acuan bagi pimpinan Kadin dalam menyusun program kerja di tahun mendatang.

Lebih lanjut, Rosan mengatakan, Kadin melihat saat ini masih ada ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dengan ketersediaan tenaga kerja yang siap pakai. Karena itu, isu mengenai pengembangan SDM menjadi sangat relevan.

Untuk menjawab persoalan ini, Rosan menyebut, pendidikan vokasi menjadi kunci utama. Ia menekankan, pendidikan vokasi yang diselenggarakan di Tanah Air harus mampu menjadi penunjang kualitas SDM Indonesia ke depan.

Kadin Indonesia sendiri telah menjalankan program vokasi bekerja sama dengan Kadin Jerman. Pelatihan vokasi diberikan langsung oleh instruktur dari Jerman yang terkenal memiliki sistem pendidikan vokasi paling baik di dunia. Rosan memaparkan, pelatihan yang sudah memasuki gelombang ke-empat tersebut memiliki target untuk mencetak 1.000 orang super mentor.

"Saat ini sudah ada 2.600 perusahaan yang bersedia bergabung dengan program vokasi ini. Kita harapkan ke depan lebih banyak lagi perusahaan yang ikut."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement