Senin 04 Dec 2017 16:14 WIB

Darmin: Inflasi 2017 Meningkat Dibandingkan 2016

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan inflasi 2017 akan sebesar 3,1 persen year on year (yoy). Angka tersebut meningkat tipis dari inflasi 2016 yang sebesar 3,02 persen (yoy).

Darmin mengatakan meskipun laju inflasi cenderung terus menurun sepanjang tahun, pemerintah tetap mewaspadai potensi tekanan inflasi dari kelompok harga barang yang bergejolak (volatile foods) atau bahan pangan, mengingat permintaan pangan biasanya meningkat di akhir tahun.

"Jika dilihat, Oktober 2017 kan hanya 2.67 persen (year to date/ytd) kalau tambah 0,2 persen (di November 2017) masih 2,8 persen atau 2,9 persen tambah nanti satu bulan lagi ya sekitar 3,1 persen," ujarnya di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (4/12).

Selain itu, lanjut Darmin, biasanya terdapat perubahan cuaca yang signifikan pada akhir tahun ini. Hal itu dikhawatirkan mempengaruhi hasil panen petani dan tingkat kecukupan pangan bagi masyarakat.

"Hal yang kami tidak tahu pada musim ini, apakah ada tekanan volatile foods? Ya sebetulnya sih cuaca tidak jelek, tapi juga ada soal hama," tuturnya.

Dengan perkiraan inflasi 3,1 persen di akhir tahun, Darmin memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan sebesar 5,1 persen (yoy).

Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (4/12), melaporkan, inflasi bulanan November sebesar 0,2 persen (mtm), sehingga inflasi tahun kalender 2,87 persen (ytd), dan inflasi tahunan 3,3 persen (yoy).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement