Jumat 01 Dec 2017 03:08 WIB

Pemerintah Bangun Infrastruktur Ketenagalistrikan di Papua

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Budi Raharjo
Jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi atau SUTET. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jaringan listrik saluran udara ekstra tinggi atau SUTET. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah akan terus mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan, guna mencapai target 100 persen elektrifikasi di Tanah Air. Hal itu karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses terhadap listrik.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Agoes Triboesono dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Pelayanan Ketenagalistrikan Indonesia' yang berlangsung di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Kamis (30/11).

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, sejumlah program yang tengah dikerjakan pemerintah terkait peningkatan akses listrik untuk masyarakat. "Kita kenal program 35 ribu MW. Kalau bicara ini, ini hanya pembangkitnya saja," kata dia.

Selain itu, Pemerintah juga mengembangkan infrastruktur untuk mengalirkan listrik, seperti saluran transmisi, gardu induk, saluran distribusi. Jadi tidak hanya pembangkitnya saja.

Untuk diketahui, rasio elektrifikasi secara nasional di Indonesia sebesar 93,08 persen. Menurutnya, ada dua wilayah yang masih belum terlistriki dengan baik, yaitu Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Secara kedaerahan, menurut Agoes, di Pulau Jawa pun belum 100 persen rasio elektifikasinya, meski rata-rata sudah mencapai 90 oersen. Sementara di Papua dan NTT sendiri, rasio elektrifikasinya masih di bawah 60 persen. Oleh karena itu, kini pemerintah tengah fokus pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia wilayah timur.

"Dengan adanya program yang lebih mengarah ke arah timur Indonesia, diharapkan infrastruktur ketenagalistrikan dapat meningkatkan akses ketenagalistrikan di wilayah-wilayah tertinggal," katanya.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia menempati urutan keenam di kawasan ASEAN dalam hal konsumsi listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement