Kamis 30 Nov 2017 13:16 WIB

Resmi Go Public, Saham WIKA Gedung Dibuka Menguat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Investor mencari informasi ketika penyelenggaraan Masa Penawaran Umum Saham di Jakarta , Rabu (22/11). WIKA Gedung sebagai salah satu anak perusahaan PT Wijaya Karya (WIKA) (Persero) Tbk. menawarkan sebanyak-banyaknya 2.872 juta saham setelah penawaran umum perdana.
Foto: Aprillio Akbar/Antara
Investor mencari informasi ketika penyelenggaraan Masa Penawaran Umum Saham di Jakarta , Rabu (22/11). WIKA Gedung sebagai salah satu anak perusahaan PT Wijaya Karya (WIKA) (Persero) Tbk. menawarkan sebanyak-banyaknya 2.872 juta saham setelah penawaran umum perdana.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk yakni PT Wijaya Karya Gedung Tbk, akhirnya melantai di bursa. PT Wijaya Karya Gedung Tbk yang tercatat dengan kode saha WEGE melepas sejumlah 2,87 miliar lembar saham baru atau setara 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Perseroan menawarkan saham perdana dalam penawaran umum perdana saham (IPO) dengan rentang harga Rp 290. Melalui langkah pencatatan saham perdana (listing), maka perseroan dapat memperoleh dana sekitar Rp 832,8 miliar dari publik.

Dalam pembukaan perdagangan hari ini, saham WEGE dibuka naik 10 poin atau 3,45 persen ke level Rp 300 per lembar saham. Saham ditransaksikan sebanyak dua kali dengan volume sebanyak 168 lot dan menghasilkan nilai transaksi sebanyak Rp 4,97 juta.

Hanya saja, tidak lama kemudian, saham WEGE turun dua poin atau 0,69 persen ke level Rp 288 per saham. Meski begitu, akhirnya mampu menguat ke posisi Rp 300 per saham.

Sementara itu, dana hasil IPO rencananya akan digunakan untuk investasi dan konsensi dengan porsi 70 persen. Sisanya, sekitar 30 persen untuk modal kerja.

Perseroan memiliki tiga strategi bisnis yaitu bisnis inti (penyedia jasa konstruksi bangunan tinggi), backward integration (terkait industri pracetak, modular dan geoteknik) dan forward integration (investasi dan konsesi untuk Semen memperoleh pekerjaan konstruksi).

Direktur Utama WIKA Gedung Nariman Prasetyo mengatakan, pencatatan ini begitu spesial karena tepat tanggal 30 November dengan melepas 30 persen dan dicatat menjadi emiten ke-30. Dengan begitu, perushaan juga menargetkan mampu mencatat pertumbuhan 30 persen pada tahun depan.

"Ini merupakan langkah korporasi yang sangat matang. Dengan semangat strategi kami percaya keunggulan kami dapat menjadi perusahaan yang baik," ujar Nariman di Gedung BEI Jakarta, Kamis (30/11).

Menanggapi hal ini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menilai, perusahaan dari BUMN harus menerapkan good corpoorate governance. "Apalagi ini menjadi emiten yang tercatat menjadi emiten ke-30 tahun ini," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement