Jumat 24 Nov 2017 20:49 WIB

Tahun Politik, OJK Bakal Jaga Stabilitas Jasa Keuangan

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Joko Sadewo
Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK, Imansyah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK, Imansyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan akan menjaga kestabilan sektor jasa keuangan terutama pada 2018 sampai 2019. Seperti diketahui, tahun depan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak bakal diadakan, lalu pada 2019 Pemilihan Presiden pun diselenggarakan.

 

"Tahun depan kan agak sensitif tuh. Kita jagain sektor jasa keuangan supaya tidak terlalu banyak isunya," ujar Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi OJK, Imansyah di Jakarta, Jumat, (24/11). Baginya, yang terpenting, sektor Jasa keuangan stabil.

Ia menyatakan, optimistis target pertumbuhan ekonomi pemerintah tahun depan yakni sebesar 5,4 persen bisa tercapai. Menurutnya, angka tersebut bisa dicapai karena ditopang dengan semakin membaiknya harga komoditas dunia.

Apalagi, kata dia, pertumbuhan ekonomi global pun diprediksi lebih stabil. "Kalau di global, kita lihat world trade volumenya akan naik. Bila Cina bisa bagus, kita juga akan naik," tambah Imansyah.

"Target pertumbuhan kita harus sejalan dengan pemerintah dan Bank Indonesia, kita kan sekarang ada forum KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan). Jadi kalau di APBN jelas target pertumbuhan ekonomi nasional 5,4 persen tahun depan," jelasnya.

Maka, menurutnya, untuk mendukung target itu terwujud, porsi tugas OJK yakni mendorong pertumbuhan kredit membaik. "Pertumbuhan kredit seharusnya lebih baik. Kita maunya double digit tahun depan," ujar Imansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement