Rabu 22 Nov 2017 16:15 WIB

8 Blok Migas Terminasi Diserahkan ke Pertamina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan nasib delapan blok migas terminasi. Delapan blok yang masa kontraknya berakhir pada 2018 sebagian akan dikelola oleh PT Pertamina (Persero) sesuai penugasan pemerintah.

"Pertamina diberi penugasan oleh Pemerintah (kelola) delapan blok," jelas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Ego Syahrial melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/11)

Delapan blok terminasi yang dimaksud, yaitu Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera (SES), Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok NSO, Blok Tengah, Blok East Kalimantan, dan Blok Attaka. Namun dari delapan blok, dua blok dikembalikan oleh Pertamina kepada Pemerintah. "Pertamina tidak ingin melanjutkan dan mengembalikan kepada Pemerintah, yaitu East Kalimantan dan Attaka," kata Ego.

Ego menuturkan, kedua blok tersebut pun akan dilelang secara khusus. Untuk waktu lelang diproyeksikan akan dilakukan pada awal 2018. Bahkan, menurut Ego, sudah banyak operator yang mengincar kedua blok tersebut dan diprediksi lebih cepat dari lelang tahap kedua.

"Singkat kata, dua ini akan dilelang terbuka dan sedang berproses. Kita sedang menyusun terms and conditions, menyusun dokumen penawaran dan akan dilelang terbuka awal tahun," jelas Ego.

Sementara itu, Blok NSO dan Tengah akan digabungkan dengan blok terdekat demi menciptakan bisnis migas yang efektif. Blok NSO akan disatukan dengan wilayah operasi NSB, sedangkan pengoperasian Blok Tengah akan disatukan dengan pengelolaan Blok Mahakam.

"Permintaan Pertamina agar (Blok Tengah) digabungkan ke Mahakam. Setuju. Kita kasih langsung," tegas Ego.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement