Senin 13 Nov 2017 22:32 WIB

Ekspor Kopi Indonesia ke Korsel Melonjak 53 Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Tangan pekerja mengolah biji kopi natural arabica di Basecamp Persaudaraan Gunung Puntang Indonesia (PGPI) Shelter Kopi Sunda Hejo, Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (2/10).
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Tangan pekerja mengolah biji kopi natural arabica di Basecamp Persaudaraan Gunung Puntang Indonesia (PGPI) Shelter Kopi Sunda Hejo, Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan mencatat ekspor produk kopi Indonesia ke Korea Selatan mengalami peningkatan yang signifikan.

Selama periode Januari-Agustus 2017, nilai ekspor kopi ke Negeri Ginseng tersebut mencapai 9,42 juta dolar AS, meningkat 53,01 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, mengatakan tingginya permintaan kopi Indonesia tersebut salah satunya dipicu oleh meningkatnya konsumsi kopi di Korsel. Berdasarkan laporan media massa Korea Selatan, Yonhap, penduduk negara tersebut mengonsumsi rata-rata 500 gelas kopi selama 2016.

Konsumsi kopi di negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di Asia ini juga tercatat meningkat sebesar 25 persen dalam satu dekade terakhir.

"Hal ini yang mendorong tumbuhnya ekspor kopi dari Indonesia dalam lima tahun terakhir sebesar 14,39 persen," kata Arlinda, lewat keterangan tertulis, Senin (13/11).

Bagi Indonesia, sambung Arlinda, minat warga Korea terhadap komoditas kopi tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan ekspor. Karena itu, Indonesia melakukan promosi dengan cara ikut berpartisipasi dalam Seoul International Cafe Show 2017 yang berlangsung pada 9-12 November 2017 di Convention & Exhibition Center (COEX), Seoul, Korea Selatan.

Ada 12 pelaku usaha dari bidang industri kopi, coco sugar dan glassware yang tampil dalam Paviliun Indonesia di ajang pameran tersebut. Partisipasi Indonesia dalam Seoul International Cafe Show 2017 ini digagas bersama oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Kedutaan Besar RI di Seoul, Atase Perdagangan (Atdag) Seoul dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Busan.

"Promosi ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk membuktikan kualitas dan varian produk yang dimiliki," kata Arlinda.

Indonesia sendiri saat ini tercatat sebagai eksportir kopi terbesar keempat di dunia. Pada 2016 lalu, total produksi kopi nasional mencapai 639.000 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement