Jumat 10 Nov 2017 14:22 WIB

Jelang Akhir Tahun, Pertumbuhan Kredit Bank Jauh dari Target

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Anggota Dewan Komisioner OJK melakukan konferensi pers mengenai perkembangan industri jasa keuangan terkini di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Jumat (10/11).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Anggota Dewan Komisioner OJK melakukan konferensi pers mengenai perkembangan industri jasa keuangan terkini di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat selama periode Januari-Oktober 2017 pertumbuhan kredit perbankan baru mendekati angka empat persen. Sebelumnya OJK menargetkan, sampai akhir 2017, pertumbuhan kredit tersebut dapat menembus angka 10 persen.

Kendati masih jauh dari target, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana optimistis target 10 persen dapat tercapai. "Biasanya kan di akhir tahun ada realisasi kredit yang besar," ujarnya, di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Jumat (10/11).

Menurut Heru, pertumbuhan kredit yang masih melambat di 10 bulan pertama 2017 terjadi karena perbankan masih melakukan konsolidasi setelah adanya relaksasi. Hasil konsolidasi itu, kata dia, mulai nampak dari turunnya rasio kredit bermasalah dari tiga persen menjadi 2,93 persen.

Di dua bulan terakhir 2017, ia memprediksi pertumbuhan kredit itu akan melonjak. Selain didorong oleh pelunasan kredit oleh sejumlah debitur besar, Heru mengatakan, pertumbuhan kredit juga bakal terdorong oleh membaiknya harga komoditas.

Sementara, untuk 2018, OJK memprediksi pertumbuhan kredit perbankan dapat melebihi angka 11 persen, lebih tinggi dibanding target pada tahun ini.

"OJK akan mendorong bank konsolidasi dengan sehat. Karena kalau sehat akan tumbuh lebih cepat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement