REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengungkapkan hingga September 2017 Bank Mandiri sudah memberikan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp 9,38 triliun dari total Rp 132 triliun. Dikdik mengharapkan selanjutnya hingga akhir tahun, pembiayaan Bank Mandiri bisa tumbuh di atas 20 sampai 30 persen.
Dia mengatakan Bank Mandiri bahkan selanjutnya akan kembali mendukung proyek yang dijalankan PT Waskita Karya (Persero). "Itu untuk proyek tol Salatiga-Kartasura bagian dari Jasa Marga Jawa Tengah," kata Dikdik, Selasa (7/11).
Tak hanya itu, pada akhir tahun ini Bank Mandiri juga akan menyalurkan kredit untuk proyek light rail transit (LRT). Dikdik memastikan pada Desember 2017 akan menandatangani hal tersebut untuk LRT Jabodebek.
Untuk nominalnya, Dikdik mengaku belum mengetahui secara lebih detil. "Kami masih finalisasi. Beberapa kan ada tambahan proyek untuk membuat stasiun yang ada di Halim sa adi sekitar Cawang untuk LRT Halim-Cawang," ungkap Dikdik.
Hanya saja, total proyek LRT Jabodebek akhir tahun ini sekitar Rp 20 triliun. Nantinya, lanjut Dikdik, yang akan bekerja sama tidak hanya Himbara namun juga bank swasta, nasional, hingga asing.
Sebab, menurutnya LRT Jabodebek merupakan proyek strategis untuk mengurai kemacetan. "Terutama kemacetan di Cibubur, Cawang, kemudian Bekasi Timur, Bekasi Barat, sampai dengan MT Haryono masuk Kuningan annti ke Dukuh Atas dan juga terkoneksi dengan Bandara Soetta" jelas Dikdik.
Selain proyek LRT Jabodebek dan jalan tol, Dikdik menjelaskan Bank Mandiri juga membidik pembiayaan proyek lainnya. Rencananya, pelabuhan hingga bandara seperti yang masih terus dibangun di Kulon Progo juga bisa menjadi target pembiayaan.