REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku optimistis ekonomi maupun bisnis yang berbasis syariah akan tumbuh dan berkembang secara pesat. Terbukti, meskipun basisnya belum terlalu besar namun prospek keuangan syariah di Indonesia, khsusnya di Jatim sangat cerah.
"Kondisi tersebut dapat dilihat salah satunya dari kinerja perbankan syariah, dimana secara kumulatif sampai dengan September 2017 terjadi peningkatan dengan total aset perbankan syariah sebesar 13,41 persen dibanding tahun 2016," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul di Grand City Convex Surabaya, Selasa, (7/11).
Gus Ipul melanjutkan, begitu pun pembiayaan perbankan syariah yang bisa tumbuh sebesar 8,34 persen. Belum lagi, jumlah penggunaan pembiayaan perbankan syariah sebesar meningkat 64,37 persen. Menurutnya, ini menandakan tumbuhnya ekonomi syariah tersebut telah dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi produktif, seperti modal kerja dan investasi.
"Ini menunjukkan efektifitas penggunaan dana perbankan syariah ini sudah tepat sasaran. Maka sudah sepatutnya untuk kita dukung dan dorong perkembangannya," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul berpendapat, perbankan syariah kini telah berkembang dari semula hanya memberikan pelayanan ritel, menjadi multi produk, termasuk penyertaan modal dan pembiayaan proyek. Salah satu contoh keberhasilan syariah di Jatim adalah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Sidogiri yang telah menunjukkan kinerja yang luar biasa.
Bahkan, Koperasi BMT pada tahun 2017 menduduki peringkat ke 4 koperasi besar di Indonesia dengan total asset sebesar Rp 2.2 Trilliun dan volume usaha sebesar Rp. 2.05 trilliun. Artinya, dengan modal kepercayaan dari masyarakat dan amanah dalam pengelolaanya, maka BMT Sidogiri mampu menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.
"Kultur masyarakat Jatim yang sangat dinamis dan terbuka terhadap perubahan, menjadi peluang tersendiri bagi pengembangan ekonomi syariah," kata Gus Ipul.
Advertisement