REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tunggul Rajagugkguk mengungkapkan saat ini pihaknya sudah menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai Rp 5,1 triliun dengan Bank Mandiri untuk proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek II Elevated, Selasa (7/11). Dengan proses pengerjaan yang saat ini sudah 13 persen, Tunggul mengharapkan proyek tersebut bisa selesai tepat waktu pada Maret 2019.
Dia menjelaskan proyek tersebut didapatkan Waskita Karya bersama aset dari Jasa Marga dengan nilai kontrak Rp 13 triliun. "Dari nilai kontrak ini, porsi 51 persen untuk Waskita Karya dan pembangunannya sudah dimulai," kata Tunggul di kawasan SCBD, Selasa (7/11).
Tunggul memastikan dengan mendapatkan dana tersebut maka Waskita Karya akan gunakan sebagai modal kerja pembangunan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek). Tol yang menghubungkan Cikunir hingga Jawa Brat dengan panjang sekitar 37 kilometer itu, ia harapkan bisa mengurangi kemacetan di lokasi tersebut. Sehingga arur lalu lintas dari Cawang ke Cikampek hingga menuju transjawa lebih lancar.
Sehubungan dengan kondisi proyek yang berada di atas jalan tol existing, Tunggul memastikan teknologi ya ng digunakan pada pembangunan jalan tol tersebut dengan metode Sosrobahu. "Konsepnya dengan memasang konstruksi pier head sejajar dengan jalan yang ada di bawah dan bisa memutar 90 derajat. Sehingga jalan tol Jakarta-Cikampek yang tepat berada di bawah proyek sama sekali tidak terganggu dengan adanya proyek ini," ungkap Tunggul.
Penggunaan teknologi lainnya, lanjut dia, juga dengan double truss launcher. Dia menjelaskan alat tersebut berbentuk portal yang akan berdiri di atas jalan tol Jakarta-Cikampek dengan tujuan agar mobilisasi box girder tidak akan mengganggu aktivitas di setiap ruas.
Untuk itu, dengan ditandatanganinya pemberian plafon kredit untuk proyek tersebut menurutnya semakin mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan. "Ini akan menopang kinerja Waskita baik secara operasional maupun finansial, ujar Tunggul.
Dalam sindikasi kredit tersebut, yang bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger dan Bookrunner merupakan sinergi atas empat bank yaitu Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan Bank CIMB Niaga. Serta selaku anggota sindikasi yaitu BNP Paribas, Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan KEB Hana Bank.
Saat ini tambahan perolehan kontrak baru sampai dengan triwulan III 2017 sebesar Rp 44,5 triliun. Sementara pada triwulan III tahun ini, Waskita Raya meraup laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun atau tumbuh 197 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan usaha triwulan III 2017 menjadi Rp 28,53 triliun atau tumbuh 104 persen dari tahun sebelumnya.