REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mendapatkan pinjaman kredit investasi dari sindikasi Lembaga Keuangan Bank dan non-Bank Nasional sebesar Rp 16,3 triliun melalui skema konvensional dan syariah. Masing-masing sebesar Rp 12 triliun dan Rp 4,3 triliun.
Penandatanganan perjanjian Kredit Investasi skema konvensional tersebut dilakukan oleh Direktur Keuangan PT PLN (Persero) Sarwono Sudarto, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sulaiman Arif Arianto, Direktur Kredit Menengah Korporasi & BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kuswiyoto, Direktur Korporasi PT Bank Central Asia Tbk Rudy Susanto, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad, Direktur Pelaksana I Indonesia Eximbank Dwi Wahyudi, Direktur Utama & Madi D Lazuardi Kostaman Thayib, General Manager The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Yusuke Katsuta, dan Direktur Utama PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Kazuhisa Miyagawa.
Kredit Investasi dengan skema syariah senilai Rp 4,3 triliun ini merupakan yang pertama bagi PLN dan sekaligus yang terbesar di Indonesia. "Untuk pertama kalinya PLN melakukan penandatanganan kredit investasi skema syariah, ini merupakan kredit investasi skema syariah yang terbesar di Indonesia dan semoga memberikan barokah pada PLN dalam membangun infrastruktur kelistrikan dan semakin mendorong perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir dalam keterangan pers tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (2/11).
Sofyan menuturkan, penandatanganan kedua perjanjian yang berlangsung di Kantor Pusat PLN tersebut merupakan bentuk nyata kepercayaan lembaga keuangan nasional bank dan non-Bank terhadap pengelolaan keuangan PLN yang tetap prudent dalam masa pembangunan dan perluasan.
Lebih lanjut Sofyan mengatakan, kebutuhan investasi PLN tahun 2017 diperkirakan akan terealisasi sekitar Rp 86 triliun. Jumlah tersebut meningkat 43 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2016. "Realisasi investasi ini juga mendorong tercapainya rasio elektrifikasi nasional sebesar 93 persen pada September 2017," kata dia.
Total aset PLN per 30 September 2017 sebesar Rp 1.312 triliun, meningkat sebesar 3 persen dari 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.274 triliun. "Mengingat kebutuhan dana untuk investasi ini cukup signifikan sehingga tidak dapat dipenuhi dari dana internal PLN dan Pemerintah, maka dukungan dari semua pihak termasuk Lembaga Keuangan Bank dan non-Bank lainnya menjadi sangat berarti bagi PLN," papar Sofyan.