REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumpulkan laba bersih sebesar Rp 5,23 triliun hingga kuartal III (Q3) 2017 atau naik 10,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,75 triliun.
Kenaikan itu ditopang oleh penjualan bersih sebesar Rp 31,2 triliun pada kuartal III 2017. Jumlah tersebut naik tipis dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar Rp 30,1 triliun.
Untuk kategori produk makanan dan kudapan atau foods and refreshment, perseroan mencatat penjualan senilai Rp 10,1 triliun. Sedangkan di kategori home and personal care, penjualannya mencapai Rp 21 triliun.
Beban pemasaran Unilever Indonesia yang tidak banyak berubah juga mendorong perolehan laba. Beban pemasaran perusahaan pada kuartal III 2017 sebesar Rp 6,06 triliun dari periode sebelumnya Rp 6,01 triliun.
Sedangkan beban pokok naik dua persen menjadi Rp 15,16 triliun dari sebelumnya Rp 14,79 triliun. Laba kotor hingga kuartal III 2017 sesar Rp 15,16 triliun atau naik lima persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 15,3 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan, tahun ini cukup menantang bagi industri barang konsumen (customer goods). "Kami bersyukur di tengah situasi ini, Unilever Indonesia masih berhasil mencapai pertumbuhan positif," ujarnya di Jakarta, Rabu, (1/10).
Ia menjelaskan, pertumbuhan itu dicapai berkat strategi berbasis sustainability atau menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Baginya, perusahaan ingin menyentuh kehidupan masyarakat setiap harinya.